Bagikan:

JAKARTA - Tim kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati menduga adanya luka lebam pada bagian mulut dan hidung dari keempat jenazah bocah bernama Viona Audrey (6), Sopiya (4), Arsa (3) dan Aska (1) yang diduga tewas dibunuh oleh ayah kandungnya di Gang Roman, Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Hariyanto mengatakan, pihaknya mencurigai adanya lebam pada daerah mulut dan hidung korban.

"Lebam bersamaan dengan proses pembusukan tidak begitu jelas, makanya kita lakukan pemeriksaan histopatologi, DNA dan toksikologi untuk memperjelas itu," kata Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Kamis, 7 Desember.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti kapan dugaan luka lebam terjadi pada anak - anak tersebut masih hidup atau sudah meninggal.

"Dari hasil pemeriksaan di estimasikan 3 sampai 5 hari (korban meninggal), semua sama artinya prosesnya hampir sama," ucapnya.

Sebelumnya, Tim Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati memfokuskan pemeriksaan terhadap empat jenazah bocah yang tewas dengan kondisi telah membusuk guna mengungkap penyebab kematian para korban.

"(forensik periksa) Kalau kita biasanya mencari sebab kematiannya dulu, dimana ada luka luka atau engga," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Dr Arif Wahyono, Kamis, 7 Desember.

Meski keempat jenazah korban ditemukan dalam kondisi telah membusuk, namun Tim Forensik RS Polri Kramat Jati akan mencari penyebab utama kematian para korban.

"Kita periksa histopatologi, ada kekerasan atau bukan (di tubuh keempat korban), karena itu sudah membusuk," ujarnya.