Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai aspirasi masyarakat tak bisa diserap calon pemimpin yang hanya bisa joget. Mereka seharusnya blusukan untuk mendengar masalah rakyat.

Hal ini disampaikan Hasto menanggapi gaya kampanye capres nomor urut dua, Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra itu kekinian sering berjoget di atas panggung sehingga kerap disebut gemoy atau gemas.

Awalnya, Hasto menyebut dirinya sudah pernah membahas gaya kampanye Prabowo dengan internal partai utamanya di tingkatan anak ranting. Dari pembahasan tersebut, apa yang dilakukan Prabowo dianggap berbeda dengan Presiden Jokowi.

“Ketika saya bertanya dengan pengurus anak ranting, saya tanya, ‘gimana dengan Pak Prabowo gocekannya (bercandanya)?’. ‘Wah, pak. Itu mah untuk membuktikan bahwa beliau memang bukan Pak Jokowi’. Itu jawaban dari anak ranting PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Senin, 11 Desember.

“Sehingga gocekkan (candaan) dengan gemoy itu justru mengaburkan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi itu memang tidak bisa dilakukan Pak Prabowo,” sambungnya.

Hasto lantas membandingkannya dengan sikap capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo yang berkeliling dari kota ke kota. Karena aspirasi masyarakat tidak bisa terserap baik bila calonnya hanya bisa bergimik joget.

Hal ini tentunya berbeda dengan Ganjar, klaim Hasto.

“Bagi yang tidak memahami persoalan rakyat hanya (bisa, red) gojek-gocekkan. Tari-tarian. Ya, memahami persoalan rakyat memang harus datang karena ini watak, karakter kepemimpinan yang dibangun PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura,” tegasnya.

Alih-alih pusing dengan gimmick ini, Hasto malah menantang Prabowo turun ke tengah masyarakat. Apalagi, hal serupa sering dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Kalau bisa, monggo (silakan), Pak Prabowo blusukan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto membantah hanya bisa berjoget. Bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka dia menyebut punya gagasan yang paling hebat di antara calon lainnya.

“Banyak yang bilang tentang saya, apa sih itu calon presiden kok joget-joget, katanya calon presiden harus memberi gagasan. Saya tegaskan gagasan kita paling hebat. Nggak usah ragu, gagasan KIM sudah hebat, paten," kata Prabowo dalam pidatonya di HUT ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu, 9 Desember.