Kematian Kasus COVID-19 Muncul Lagi, Tapi Vaksinasi Dosis Keempat Warga Jakarta Masih 10 Persen
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 di Jakarta meningkat selama satu bulan terakhir. Bahkan, pada bulan ini kembali muncul kematian kasus COVID-19. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat capaian vaksinasi dosis keempat di Jakarta masih sangat rendah.

"Dari sekitar 8,4 juta orang target pemberian dosis 1-4 usia 18 tahun ke atas di DKI Jakarta, saat ini cakupan dosis 4 baru tercapai 10 persen," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama dalam keterangannya, Selasa, 12 Desember.

Maka dari itu, Ngabila menyarankan agar masyarakat di Jakarta untuk segera melakukan vaksinasi. Pemprov DKI masih melayani vaksinasi COVID-19 dengan datang langsung di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan.

Lokasinya yakni di RSUD Tarakan pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB, Klinik Balai Kota DKI Jakarta pada Senin-Jumat pukul 13.00-16.00 WIB, dan seluruh puskesmas kecamatan DKI Jakarta di jam kerja.

"Vaksinasi terbukti sangat efektif untuk mencegah keparahan dan kematian COVID-19 terutama, untuk kelompok berisiko tinggi meninggal, mulai dari pralansia, lansia, pengidap komorbid hipertensi, diabetes mellitus, stroke, penyakit jantung dan ginjal, kanker, TBC, HIV, dan imunodefisiensi lainnya. Kelompok ini prioritas untuk dilengkapi imunisasinya segera," jelas Ngabila.

Ngabila melanjutkan, fasilitas layanan vaksinasi di Jakarta bisa menyuntikkan warga dengan KTP di seluruh Indonesia. Saat ini vaksin yang tersedia dosis 1,2,3,4 merk vaksin Inavac. Namun, vaksin ini belum bisa diberikan untuk usia di bawah 18 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

"Tidak perlu pilih merek vaksin atau harus merk vaksin tertentu. Sesuai SE Kemenkes RI tanggal 22 Mei 2023, dosis pertama hingga keempat dapat diberikan dengan merek apa saja yang tersedia," ujar dia.

Diketahui, kematian kasus COVID-19 ini kembali muncul ketika Indonesia telah memasuki endemi COVID-19. Dua kasus positif yang meninggal dunia terjadi pada bulan Desember 2023 setelah sebelumnya selama 2 bulan berturut-turut tidak ada kematian kasus.

Dua kasus COVID-19 yang meninggal dunia ini merupakan lansia. Satu kasus memiliki komorbid hipertensi. Sementara, satu kasus lainnya memiliki komorbid stroke dan gagal jantung, serta belum melakukan vaksinasi COVID-19 sama sekali.

Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan terjadi kenaikan kasus COVID-19 dalam sebulan terakhir. Bahkan, kasus baru selama satu minggu terakhir naik hingga empat kali lipat dari minggu lalu.

"Ada 271 kasus positif dalam seminggu di DKI Jakarta tanggal 4-10 Desember," tutur Ngabila.

Sebelumnya, kasus baru COVID-19 mingguan pada periode 6-12 November tercatat sebanyak 40 kasus, 13-19 November 55 kasus, 20-26 November 62 kasus, dan 27 November-3 Desember 80 kasus.