Bagikan:

JAKARTA - Munculnya sinyal Emergency Position Indication Radio Beacon (EPIRB) yang berasal dari sebuah kapal NS Nevala berbendera Panama di perairan laut Muntok, Bangka Barat, sempat membuat geger Tim SAR Pangkalpinang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa membenarkan adanya sinyal berbahaya tersebut.

Pihaknya pun mengerahkan 1 Tim Rescue Kansar Pangkalpinang menggunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) USS Siaga Mentok menuju titik koordinat 01 38.5'S , 105 01.5'E yang diduga titik keberadaan EPIRB tersebut.

"Sinyal EPIRB itu milik kapal NS Nevala berbendera Panama. Namun alat EPIRB milik kapal tersebut diduga terjatuh dan tetap memancar di wilayah kepulauan Bangka Belitung," kata I Made Oka saat dikonfirmasi, Jumat, 8 Desember.

Setelah ditelusuri, diketahui bahwa posisi kapal tersebut sekarang berada di perairan Filipina. Sinyal EPIRB itu berada di sebuah kapal nelayan, setelah sempat jatuh ke laut.

"Sinyal Marabahaya tersebut apabila tidak segera dikonfirmasi, tentu akan menggegerkan SAR Internasional," katanya.

Pencarian sinyal EPIRB dilakukan setelah petugas menempuh perjalanan selama 2 jam dari Dermaga Tanjung Kalian. Pengecekan sinyal menggunakan Alat Pelacak Direction Finder (DF).

Setelah dikonfirmasi, kapal nelayan asal Sungsang tersebut mengaku bahwa mereka menemukan alat tersebut mengapung apung sejak 2 hari yang lalu.

"Mereka mengambilnya untuk dijadikan sebagai lampu penanda kapal di malam hari. Atas berhasil ditemukannya EPIRB tersebut, tim rescue Kansar Pangkalpinang segera kembali menuju dermaga pelabuhan pangkalbalam, dan operasi SAR resmi ditutup tanpa ada korban jiwa," katanya.