Bagikan:

SAMARINDA - Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan dari sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Timur masih mencari tiga orang hilang di laut pada dua lokasi berbeda yakni di Perairan Muara Berau-Muara Badak dan di Selat Makassar.

"Untuk kejadian di Selat Makassar adalah Kapal Motor Ocean Brave berbendera Liberia dengan korban yang masih dicari atas nama Wu Jiantao, warga Negara China," ujar Kepala Kantor Basarnas Provinsi Kaltim Melkianus Kotta saat dihubungi dari Samarinda, Antara, Minggu, 10 September. 

Sedangkan untuk kejadian di Perairan Muara Berau-Muara Badak terkait kecelakaan kapal akibat cuaca buruk sehingga menyebabkan dua orang terbawa arus di Tongkang TB Bintang Abadi. Hingga hari ini masih dalam pencarian.

Ia merinci, satu orang di Perairan Selat Makassar, waktu kejadian pada Sabtu, 9 September 2023, pukul 00.30 WITA, sedangkan laporan masuk pada Sabtu, pukul 16.00 WITA dengan pelapor Kapten Guanyi Zhu.

Kronologis kejadian, pada tengah malam itu Kapal Ocean Brave berbendera Liberia melintas di Selat Makassar. Kapten Ocean Brave menyadari salah seorang juru mudi tidak ada di kapal (diduga hilang), setelah berlayar sejauh sekitar 11 nautical mile (nm).

Kapten kapal kemudian memutuskan menyalakan sinyal marabahaya (EPIRB) agar mendapat respon dari tim penolong terdekat, sambil kembali ke lokasi terakhir yang diduga tempat jatuhnya korban.

Begitu mendapat sinyal bahaya atau laporan, lanjut Melki, Kantor SAR Balikpapan berkoordinasi dengan pelapor, Tim Rescue KPP Balikpapan pun bergerak menuju lokasi kejadian.

"Tim mulai bergerak ke lokasi pada Sabtu kemarin, pukul 16.20 WITA dan dilanjutkan pencarian hingga hari ini. Unsur yang terlibat adalah Tim Rescue KPP Balikpapan dan Crew Wisanggeni 236. Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain perlengkapan selam, medis, navigasi, dan alat komunikasi," katanya.

Sementara kejadian di Muara Berau - Muara Badak, pada Jumat sekira pukul 06.00 Wita, Kapal TB Bintang Abadi III mengalami mati mesin karena cuaca buruk dan ombak besar, mengakibatkan tali tongkang masuk ke baling-baling kapal, sehingga tali tongkang dipotong.

Di atas tongkang terdapat dua anak buah kapal (ABK) terjebak, sementara tongkang hanyut terbawa arus ke perairan Selat Makasar.

Bedasarkan dari konfirmasi saksi, korban yang terjebak tidak membawa alat komunikasi, sehingga saat ini tongkang masih dalam pencarian.

"Dua ABK di tongkang yang masih dalam pencarian itu adalah Wahyu Harapan Santuri dan M Patli. Unsur terlibat pencarian adalah Tim Rescue Pos SAR Sangatta, BPBD Kota Bontang, TNI AL Bontang, relawan, dan keluarga korban," kata Melki.