Buntut Demo Kenaikan UMP DKI 2024, Aparat Gabungan TNI-Polri Jaga Ketat Rumah Pribadi PJ Gubernur Heru
Petugas gabungan jaga rumah pribadi Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono

Bagikan:

JAKARTA - Rumah pribadi PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dijaga ketat anggota TNI dan Polri buntut dari aksi demo buruh di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta terkait tuntutan kenaikan upah, Selasa, 21 November.

Aparat berseragam dari dua instansi TNI dan Polri tersebut menjaga ketat di portal pintu masuk arah rumah PJ Gubernur DKI Heru Budi di Jalan Swadaya Raya, Kavling DKI, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Sementara belum ada yang datang (buruh). Kita jaga-jaga saja," ucap Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, AKP Indra Darmawan di lokasi, Selasa, 21 November, sore.

Dari pantauan VOI, sekitar pukul 17.40 WIB belum ada aksi massa buruh yang datang ke rumah orang nomor 1 di Jakarta itu.

Sebelumnya diisukan bahwa akan ada massa buruh yang akan menggeruduk rumah PJ Gubernur DKI Jakarta buntut dari demo kenaikan UMP 2024 mendatang.

Meski belum ada pergerakan massa, petugas gabungan tak mau kecolongan karena kediaman PJ Gubernur DKI Jakarta itu merupakan rumah pribadi.

Diberitakan, unjuk rasa kelompok buruh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan ricuh.

Aksi demo ini menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2024 sebesar 15 persen.

Aksi ini digelar sejak siang tadi. Mereka menunggu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengumumkan penetapan kenaikan UMP tahun depan.

Sekitar pukul 15.00 WIB, buruh mencoba membobol pagar Balai Kota DKI yang menjadi tempat kerja Heru Budi tersebut. Mereka terus menggoyangkan pagar sambil berorasi sampai pukul 15.15 WIB pagar tersebut jebol.

Aparat kepolisian yang berjaga dari halaman Balai Kota DKI langsung bergerak maju menghalangi akses masuk dari pagar yang dibobol. Pagar yang berhasil terangkut oleh buruh lalu dibawa ke tengah jalan, sebelum akhirnya diamankan oleh aparat.

Tak lama, barisan aparat kepolisian langsung menerjunkan mobil water canon dan mobil pengurai massa. Di depan hadapan buruh, polisi yang menggunakan helm dan tameng membentuk barisan mencoba memukul mundur massa.

Terkait