Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Kharkiv yang terletak di Ukraina timur mulai membangun sekolah bawah tanah, yang memiliki perlindungan ketat agar anak-anak dapat kembali belajar tatap muka dengan aman, meski ada ancaman dari serangan Rusia.

Sekolah-sekolah di wilayah berpenduduk sekitar 2,5 juta orang, yang berbatasan dengan Rusia itu, terpaksa melakukan pembelajaran online setelah invasi Kremlin pada Februari 2022.

Dua sekolah, masing-masing dapat menampung hingga 500 orang, saat ini sedang dibangun dan akan mampu menahan serangan langsung, kata kepala arsitek regional Anton Korotovskykh.

"Struktur ini akan dilengkapi dengan semua yang diperlukan untuk proses pembelajaran," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara, seperti dilansir 17 November.

Lebih banyak fasilitas pendidikan direncanakan pada akhir tahun depan, kata Korotovskykh, seraya menambahkan sekitar 817 fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Kharkiv telah rusak atau hancur selama invasi Rusia.

Nantinya, ruang-ruang tersebut akan dilengkapi dengan sistem ventilasi, pipa ledeng dan pemanas yang berfungsi penuh, kata Serhiy Petrulyanis, salah satu kontraktor yang tengah mengerjakan pembangunan sekolah tersebut.

"Artinya, masyarakat bisa tinggal di sini lebih dari satu hari," ujarnya.

Kharkiv sering menjadi sasaran rudal, drone dan artileri Rusia. Gubernur setempat pada Hari Kamis melaporkan, permukiman di tiga distrik berbeda telah diserang dalam 24 jam sebelumnya.

Diketahui, warga Ukraina kini bersiap menghadapi kemungkinan serangan udara Rusia yang menargetkan infrastruktur penting pada musim dingin, yang tahun lalu menyebabkan pemadaman listrik di hampir seluruh wilayah negara itu.