JAKARTA - Rusia menembakkan empat rudal ke kota pelabuhan Ukraina selatan Mykolaiv semalam, menghancurkan setengah gedung apartemen dan menewaskan satu penduduk, sehari setelah melepaskan rentetan rudal di beberapa kota, termasuk ibu kota Kyiv.
Memasuki hari ke-250 peperangan yang berlangsung sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, rudal Rusia menghujani seluruh negeri. Ledakan meledak di Kyiv, mengirimkan asap hitam ke langit.
Pasukan Rusia menembaki infrastruktur di setidaknya enam wilayah Ukraina pada Hari Senin, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Petugas penyelamat menemukan mayat seorang wanita tua dari puing-puing blok apartemen pada Selasa pagi, kata saksi mata Reuters, seperti dikutip 1 November.
"Inilah yang dilakukan gerombolan barbar," kata Irena Siden, 48, wakil direktur sekolah, berdiri di depan gedung yang hancur saat para pekerja mulai menyapu puing-puing.
"Mereka (Rusia) adalah keturunan gerombolan barbar. Mereka mencuri sejarah kita dan bagaimana mereka mencoba mencuri budaya kita," cetusnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangan rudal di beberapa kota Ukraina pada Hari Senin yang menargetkan infrastruktur dan keputusan untuk membekukan partisipasi dalam program ekspor biji-bijian Laut Hitam, adalah tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada Moskow di Krimea yang ia tuduhkan pada Ukraina.
Kyiv belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan membantah menggunakan koridor keamanan program gandum untuk tujuan militer. Sedangkan PBB mengatakan tidak ada kapal gandum yang menggunakan rute Laut Hitam pada hari Sabtu ketika Rusia mengatakan kapalnya di Krimea diserang.
"Bukan hanya itu yang bisa kami lakukan," kata Presiden Putin pada konferensi pers yang disiarkan televisi, menunjukkan lebih banyak tindakan dapat dilakukan.
Para pejabat Ukraina mengatakan infrastruktur energi, termasuk bendungan hidro-listrik, terkena, melumpuhkan pasokan listrik, panas dan air.
BACA JUGA:
Oleh Synehubov, gubernur wilayah timur laut Kharkiv, mengatakan di Telegram bahwa sekitar 140.000 penduduk kehilangan aliran listrik setelah serangan, termasuk sekitar 50.000 penduduk kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Diketahui, Rusia telah menyerang infrastruktur sipil Ukraina menggunakan rudal jarak jauh dan "drone bunuh diri" buatan Iran selama tiga minggu terakhir.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan 18 target, sebagian besar infrastruktur energi, terkena serangan rudal dan pesawat tak berawak di 10 wilayah Ukraina pada Hari Senin.