JAKARTA - Tembakan artileri menghujani sebuah kota dekat pembangkit nuklir terbesar di Eropa, sementara rudal Rusia menghantam dekat pelabuhan Laut Hitam Odesa pada Hari Minggu, ketika Ukraina memperingatkan potensi serangan yang lebih serius oleh Rusia, jelang enam bulan berlangsungnya invasi.
Rabu lusa invasi Rusia memasuki bulan keenam, sekaligus 31 tahun kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet, dengan Presiden Volodymyr Zelensky menyerukan kewaspadaan, mengatakan Moskow dapat mencoba sesuatu yang sangat buruk.
Dalam pidato video malamnya pada Hari Minggu, Presiden Zelensky mengatakan dia telah membahas "semua ancaman" dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, sementara informasi lainnya juga dikirim ke para pemimpin dunia lain, termasuk Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Semua mitra Ukraina telah diberitahu, tentang apa yang dapat disiapkan negara teroris minggu ini," ujar Presiden Zelensky merujuk pada Rusia, melansir Reuters 22 Agustus.
The Financial Times, dalam sebuah artikel yang diterbitkan Hari Minggu, mengutip Gennady Gatilov, duta besar Moskow untuk PBB di Jenewa, mengatakan Presiden Erdogan telah mencoba untuk memfasilitasi dialog.
Namun, dia menepis spekulasi tentang pembicaraan antara Presiden Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan "tidak ada platform praktis untuk mengadakan pertemuan ini," kata laporan itu.
Sementara itu, para pejabat melaporkan lebih banyak serangan Rusia terhadap sasaran-sasaran di timur dan selatan negara itu.
Yang menjadi perhatian khusus adalah penembakan Nikopol, sebuah kota dekat Zaporizhzhia, Ukraina dan pembangkit nuklir terbesar di Eropa.
Nikopol ditembaki pada lima kesempatan berbeda dalam semalam, tulis gubernur regional Valentyn Reznichenko di Telegram. Dia mengatakan 25 peluru artileri menghantam kota, menyebabkan kebakaran di tempat industri dan memutus aliran listrik ke 3.000 penduduk.
Pertempuran di dekat Zaporizhzhia dan serangan rudal Hari Sabtu di Kota Voznesensk, Ukraina selatan, tidak jauh dari pembangkit nuklir terbesar kedua di Ukraina, memicu kekhawatiran akan kecelakaan nuklir.
Pada Hari Minggu, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Macron mengadakan panggilan telepon, menekankan pentingnya memastikan keselamatan instalasi nuklir, sambil menggarisbawahi "komitmen teguh" mereka untuk Ukraina.
Pihak berwenang setempat juga melaporkan serangan rudal semalam di wilayah Odesa, rumah bagi pelabuhan penting untuk rencana yang ditengahi PBB, guna membantu ekspor pertanian Ukraina mencapai pasar dunia lagi.
BACA JUGA:
Lima rudal jelajah Kalibr Rusia ditembakkan dari Laut Hitam ke wilayah itu semalam, kata seorang juru bicara pemerintah daerah, mengutip informasi dari komando militer selatan. Dua ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina dan tiga mengenai sasaran pertanian, tetapi tidak ada korban.
Sedangkan dalam pembaruan Facebook harian, staf umum Ukraina melaporkan beberapa percobaan serangan Rusia selama 24 jam terakhir di Donbas, sebuah wilayah di Ukraina timur yang sebagian dikendalikan oleh separatis pro-Moskow.
Di selatan, pasukan Rusia melakukan serangan yang sukses di Desa Blahodatne, perbatasan antara wilayah Kherson dan Mykolaiv, katanya. Sedangkan Kota Mykolaiv dihantam dengan beberapa rudal S-300 pada Minggu pagi, kata gubernur regional Vitaliy Kim di Telegram. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang secara independen.