JAKARTA - Kelompok militan Palestina membantah pernyataan pihak militer Israel yang mengatakan menemukan terowongan operasional kelompok tersebut di Kompleks RS Al Shifa, Jalur Gaza.
"Hari ini, infrastruktur terowongan Hamas terlihat di dalam rumah sakit," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan yang juga menyertakan foto dan video, melansir CNN 17 November.
Sebelumnya, pasukan khusus Israel menyerbu kompleks rumah sakit terbesar di Gaza tersebut pada Rabu dini hari, setelah berminggu-minggu mengatakan, rumah sakit tersebut adalah lokasi pusat komando dan kendali bawah tanah Hamas.
Sementara itu, para dokter dan pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas tersebut secara konsisten membantah tuduhan tersebut.
Lebih jauh, militer Israel mengatakan, mereka juga menemukan apa yang mereka katakan sebagai mobil jebakan yang berisi sejumlah senjata dan amunisi.
Dalam pengarahan yang disiarkan televisi pada Kamis malam, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, para insinyur militer sedang berupaya mengungkap infrastruktur terowongan.
Hagari juga mengatakan, tentara telah menggali terowongan operasional di rumah sakit Al-Rantisi di Gaza utara.
Terpisah, kantor media pemerintah yang dikelola Hamas membantah mereka menggunakan Rumah Sakit Al-Shifa sebagai pusat komando dan kendali, menyebut klaim Israel sebagai "kebohongan yang tidak berdasar."
Hamas menuduh Israel memberikan "skenario palsu, narasi palsu dan memutarbalikkan informasi tentang Kompleks Medis Al-Shifa," dalam sebuah pernyataan tertulis.
BACA JUGA:
Hamas menyebut klaim terowongan terowongan itu sebagai "skenario konyol", mengatakan itu semua adalah "bagian dari kampanye hasutan dan penipuan yang terus-menerus dilakukan selama bertahun-tahun" untuk membenarkan perang Israel terhadap Gaza.
"Ini adalah upaya gagal untuk menghindari akuntabilitas dan tuntutan hukum di masa depan," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu menambahkan, Kementerian Kesehatan Palestina "telah berulang kali meminta semua institusi, organisasi, badan internasional dan pihak terkait untuk membentuk tim teknis, guna mengunjungi dan memeriksa semua rumah sakit, untuk menyangkal narasi penghasutan yang salah."