JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui Provinsi DKI Jakarta tidak akan bisa bebas dari banjir. Meskipun, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pengendalian dampak banjir.
Salah satu faktor yang menyebabkan wilayah Jakarta kerap banjir adalah permukaan tanah yang terus menurun.
Hal ini diungkapkan Heru usai meninjau pengerukan Sungai Ciliwung pada aliran di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan dan Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Ya mudah mudahan berkurang, walaupun ada beberapa lokasi yang rawan banjir. Mudah-mudahan genangannya cepet surut. Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir karena penurunan muka tanah terus turun. Coba buka di data, terus turun," ucap Heru, Jumat, 10 November.
Di sisi lain, curah hujan yang melanda Jakarta saat masuk musim hujan tergolong ekstrem, yakni di atas 100 milimeter (mm) per hari. Belum lagi, kiriman air dari wilayah penyangga juga menjadi penyebab banjir Jakarta.
Heru mencontohkan, pada Minggu, 5 November lalu, terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek. Hujan turun dengan intensitas sangat lebat sampai ekstrim di Jagorawi Bogor sebesar 156 mm, Depok 1 sebesar 148 mm, Pasar Minggu sebesar 126 mm, dan di Bendung Katulampa sebesar 111 mm.
"Bisa (kiriman air) dari Depok, dari Bogor. Curah hujan yang biasanya rata-rata 100 mm, kemarin itu ada yang 117 mm, besaran hujan dengan curah hujannya lebih tinggi," ungkap Heru.
BACA JUGA:
Sehingga, Heru menyebut Pemprov DKI lebih menggencarkan penanganan dampak banjir saat memasuki musim hujan jelang akhir tahun. Heru pun menginstruksikan semua jajaran Pemprov DKI untuk melakukan pengerukan sungai hingga kali pada pekan depan.
"Pemda DKI melalui Dinas SDA melakukan bungai pengerukan. Jadi, terus kita keruk kali-kali yang emang harus direvitalisasi. Minggu depan akan melakukan kerja bakti semua se-Jakarta," tutur dia.
Heru menyebut, pengerukan ini akan dilakukan oleh para PJLP seperti petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) hingga aparatur sipil negara (ASN).
"Semua alat berat kita turunkan supaya bisa mengantisipasi banjir," lanjutnya Heru.
Sejak bulan lalu Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah melakukan pengerukan sungai di sejumlah titik. Total, sudah ada 240 alat berat yang dikerahkan untuk mengeruk lumpur di sungai.
"Tadi kadis SDA menyampaikan, hari ini di semua titik bergerak. Ada 240 alat berat semuanya turun mengeruk kali supaya bisa mengantisipasi banjir," pungkasnya.