Bagikan:

JAKARTA - Honda melalui anak usahanya yang bergerak di bidang pesawat terbangan mengungkapkan jet bisnis kecil terbarunya dinamakan HondaJet Echelon, ditargetkan melakukan terbang perdana tahun 2026 mendatang.

Kendati dikategorikan sebagai jet ringan, pesawat dengan 11 tempat duduk ini lebih besar dari HondaJet yang ini yang dapat membawa hingga delapan orang.

Tak hanya itu, pesawat ini juga dirancang sebagai jet ringan dengan pilot tunggal pertama yang mampu terbang melintasi Amerika Serikat tanpa mengisi bahan bakar.

Perusahaan yang berbasis di AS tersebut mengatakan, pihaknya bertujuan untuk memperoleh sertifikasi penerbangan dari otoritas penerbangan AS pada tahun 2028.

"HondaJet Echelon lahir untuk menciptakan kategori baru yang melampaui pengalaman perjalanan dengan jet ringan konvensional,” kata Presiden dan CEO Honda Aircraft Hideto Yamasaki dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Kyodo News 25 Oktober.

Jet baru ini akan memiliki satu mesin di setiap sayap dan akan 20 persen lebih hemat bahan bakar dibandingkan pesaingnya, katanya.

Rencananya, pesawat baru tersebut akan dirakit di pabrik perusahaan di North Carolina, dengan proses pembuatan awal dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024.

Harga jet ringan tersebut belum ditentukan dan belum diputuskan apakah akan menjualnya di Jepang, menurut perusahaan tersebut.

"Memperluas mobilitas ke angkasa telah menjadi impian jangka panjang Honda, dan HondaJet Echelon menandai babak berikutnya yang menarik sambil menampilkan kisah klasik Honda tentang produk yang menciptakan nilai baru bagi masyarakat," kata Yamasaki dikutip dari situs perusahaan.

Konsep desain HondaJet Echelon berkisar pada peningkatan efisiensi perjalanan di setiap aspek, untuk memenuhi misi dan menawarkan pengalaman yang biasanya disediakan untuk pesawat yang lebih besar.

Pesawat ini dirancang untuk memberikan efisiensi bahan bakar yang tak tertandingi melalui inovasi aerodinamis untuk mengungguli jet ringan konvensional pada misi biasa hingga 20 persen dan jet berukuran sedang hingga lebih dari 40 persen.