JAKARTA - Menteri Luar Negeri Mesir pada Hari Kamis mengatakan kepada CNN, bocoran dokumen Kementerian Intelijen Israel yang mengusulkan relokasi jutaan warga Palestina ke Semenanjung Sinai di Mesir adalah "proposisi yang menggelikan".
"Saya rasa kami tidak akan, siapa pun tidak akan, mengajukan usulan menggelikan seperti itu,” kata Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry, melansir CNN 3 November.
"Jika itu yang terjadi, mungkin Amerika Serikat juga akan mempertimbangkan untuk memberikan akses yang sama ke perbatasan selatannya seperti yang diharapkan bagi kita di Sinai," lanjut Menlu Shoukry.
Dokumen tersebut, yang awal pekan ini dipandang remeh oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengusulkan relokasi penduduk sipil Gaza ke Sinai utara, dengan alasan rencana tersebut akan menjadi yang terbaik bagi keamanan jangka panjang Israel.
Kota-kota sementara akan dibangun di wilayah yang termasuk dalam rencana tersebut, dengan kota-kota yang lebih permanen akan dibangun di kemudian hari.
Rencana tersebut juga menyerukan koridor kemanusiaan untuk membantu penduduk yang dimukimkan kembali, menciptakan batas keamanan untuk mencegah mereka memasuki Israel.
Meski demikian, Menlu Shoukry mengatakan, dia belum berkomunikasi dengan Israel mengenai rencana tersebut.
"Negara-negara berdaulat dan negara-negara tersebut ditentukan dengan jelas berdasarkan perbatasannya, berdasarkan jumlah penduduknya. Dan isu pengungsian itu sendiri merupakan hal yang bertentangan dan melanggar hukum kemanusiaan internasional," terang Shoukry.
"Jadi menurut saya, tidak ada seorang pun yang akan melakukan aktivitas ilegal," tandasnya.
BACA JUGA:
Terpisah, Kantor PM Netanyahu meremehkan dokumen tersebut dalam sebuah pernyataan dan menulis, "Ini adalah makalah awal, sama seperti lusinan makalah serupa yang disiapkan oleh semua eselon politik dan keamanan."
“Hari setelahnya adalah topik yang belum dibahas oleh saluran resmi Israel, yang kini fokus pada pembongkaran kemampuan pemerintahan dan militer Hamas," tulis pernyataan itu.