JAKARTA - Jalur Gaza sekarang menjadi kuburan bagi ribuan anak-anak, dengan ratusan korban anak tewas atau terluka setiap hari di wilayah kantong Palestina tersebut, kata PBB, seiring dengan peningkatan kemungkinan kematian akibat serangan dan blokade Israel.
Israel diketahui telah memperluas serangannya terhadap Gaza, memperparah bombardir dan blokade terhadap wilayah tersebut, usai serangan kelompok militan Palestina Hamas terhadap wilayah selatan mereka pada 7 Oktober lalu.
"Kekhawatiran terbesar kami mengenai laporan jumlah anak-anak yang terbunuh menjadi puluhan, kemudian ratusan, dan akhirnya ribuan, terwujud hanya dalam waktu dua minggu," ujar juru bicara UNICEF James Elder, dilansir dari Al Jazeera 2 November.
"Jumlahnya sangat mengerikan, dilaporkan lebih dari 3.450 anak terbunuh, secara mengejutkan angka ini meningkat secara signifikan setiap hari," urainya.
"Gaza telah menjadi kuburan ribuan anak. Ini adalah neraka bagi semua orang," tandas Elder.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan, setidaknya 6.300 anak terluka akibat serangan Israel.
Artinya, rata-rata 420 anak Palestina terbunuh atau terluka setiap harinya di Jalur Gaza, jelasnya.
"Angka-angka ini seharusnya mengejutkan dan mengguncang kita," jelas Russell.
Badan tersebut menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, dengan semua akses penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka untuk akses bantuan kemanusiaan yang aman, berkelanjutan dan tanpa hambatan, termasuk air, makanan, pasokan medis dan bahan bakar.
"Dan jika tidak ada gencatan senjata, tidak ada air, tidak ada obat-obatan, dan tidak ada pembebasan anak-anak yang diculik? Kemudian kita bergegas menuju kengerian yang lebih besar yang menimpa anak-anak tak berdosa," papar Elder.
Ditambahkannya, menurut angka dari fakultas kesehatan di Gaza, sekitar 940 anak hilang.
Terpisah, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Jens Laerke menambahkan: "Hampir tidak tertahankan memikirkan anak-anak yang terkubur di bawah reruntuhan, namun sangat kecil peluang atau kemungkinan untuk mengeluarkan mereka.”
Diberitakan sebelumnya, jumlah anak-anak yang tewas dalam perang Hamas-Israel di Jalur Gaza, Palestina tiga pekan terakhir, lebih banyak dari jumlah korban tewas anak-anak dalam konflik global di seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir, menurut Save The Children.
SEE ALSO:
Awal pekan ini, lembaga tersebut menyebut 3.324 anak telah tewas di Gaza, sejak serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu, sementara 36 anak lainnya meninggal di Tepi Barat.
"Jumlahnya sangat mengerikan dan dengan kekerasan yang tidak hanya terus berlanjut namun juga meluas di Gaza saat ini, semakin banyak anak-anak yang masih berada dalam risiko besar," kata Jason Lee, direktur Save the Children untuk wilayah pendudukan Palestina, seperti melansir CNN.
Save The Children menurut laporan tahunan Sekjen PBB mengenai anak-anak dan konflik bersenjata, sebanyak 2.985 anak terbunuh di 24 negara pada tahun 2022, 2.515 terbunuh pada tahun 2021 dan 2.674 pada tahun 2020. Pada tahun 2019, PBB melaporkan 4.019 anak terbunuh dalam konflik di seluruh dunia.