JAKARTA - Hampir 14.000 anak-anak terbunuh di Jalur Gaza, saat jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel kini sudah mendekati 34.000 jiwa dalam perang yang sudah memasuki hari ke-195.
Menurut Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Catherine Russell, lebih dari 13.800 anak telah terbunuh di Jalur Gaza sejak konflik terbaru Hamas-Israel pecah.
"Ribuan orang terluka dan ribuan lainnya berada di ambang kelaparan," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di New York, menurut sebuah pernyataan organisasinya, melansir CNN 18 April.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan mengatakan, "satu anak terluka atau meninggal setiap 10 menit" di Gaza. Pernyataan tersebut menambahkan, lebih dari 10.000 wanita telah terbunuh di Gaza sejak perang dimulai, dengan 6.000 di antaranya meninggalkan 19.000 anak yatim piatu.
Sebelumnya, spesialis komunikasi UNICEF, Tess Ingram, yang baru-baru ini mengunjungi Gaza mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa pada Hari Selasa, yang membuatnya terkejut adalah jumlah anak-anak yang terluka yang ia lihat.
"Tidak hanya di rumah sakit, tapi juga di jalanan, di tempat penampungan sementara, menjalani kehidupan mereka yang kini telah berubah secara permanen," jelasnya.
BACA JUGA:
Terpisah, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengumumkan pada Hari Rabu, tentara Israel membunuh 56 warga Palestina dan melukai 89 lainnya selama 24 jam terakhir, menjadikan total korban tewas menjadi 33.899 jiwa dan korban luka menjadi 76.664 orang, sejak konflik Hamas-Israel terbaru pecah 7 Oktober 2023, dikutip dari Xinhua.
Pernyataan tersebut mencatat, banyak korban masih berada di bawah reruntuhan di tengah pemboman besar-besaran dan kurangnya kru penyelamat.