Janda Pemimpin Oposisi Rusia Navalny Sewa Pengawal Usai Serangan Palu Terhadap Sekutu Mendiang Suaminya
Yulia Navalnaya. (Wikimedia Commons/belgium24.eu)

Bagikan:

JAKARTA - Janda pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, Yulia Navalnaya mengatakan dalam wawancara dengan majalah Time yang diterbitkan pada Hari Rabu, dia telah menyewa pengawal setelah serangan palu terhadap sekutu mendiang suaminya.

"Kami telah memikirkan beberapa protokol keamanan baru. Sejujurnya, saya tidak terlalu suka bepergian dengan pengawal,” kata Navalnaya kepada Time, dikutip dari Reuters 18 April.

Seorang penyerang yang memegang palu menyerang Leonid Volkov, seorang ajudan Navalny, di luar rumahnya di Vilnius, Lituania, pada Bulan Maret. Lengannya patah dan kakinya dihantam dengan serangkaian pukulan.

Yulia Navalnaya, yang tinggal di luar Rusia dan mengatakan akan melanjutkan perlawanan suaminya terhadap Presiden Vladimir Putin, mengatakan insiden itu telah mendorongnya untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan pribadinya.

"Alexei dan saya tidak pernah mendapat keamanan, dan saya pikir saya mewarisi sebagian dari keberanian itu, sikap angkuh dari Alexei. Tapi kalau Anda terlalu angkuh, Anda bisa mengambil langkah yang salah. Jadi, untuk saat ini, rekan-rekan saya meminta saya untuk berjalan dengan pengawal," terangnya.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan mengambil risiko seperti itu jelas bukan ide yang baik," tandas Yulia

Navalny, kritikus domestik paling terkemuka terhadap Presiden Putin, meninggal pada bulan Februari di penjara Arktik. Pihak berwenang Rusia, yang melarang gerakan Navalny karena dianggap ekstremis, mengatakan dia meninggal karena sebab alamiah. Para pengikutnya yakin dia dibunuh oleh pihak berwenang, namun Kremlin membantahnya.

Badan kontra-intelijen Lithuania menuduh badan intelijen Rusia berada di balik serangan itu. Kremlin menolak berkomentar, tetapi mengatakan orang-orang harus menghormati dan mendengarkan Presiden Vladimir Putin, bukannya takut padanya.