JAKARTA - Presiden Iran memuji serangan negara itu ke wilayah Israel dalam sebuah parada Hari Rabu, sementara pejabat militer memastikan kesiapsiagaan untuk menghadapi serangan balasan Israel, menjanjikan respons yang tegas.
Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, serangan bertajuk 'Operation True Promise' itu menurunkan kejayaan rezim Zionis, saat menghadiri parade militer tahunan, sekaligus merayakan keberhasilan serangan drone dan rudal akhir pekan lalu.
"Operasi ini menunjukkan angkatan bersenjata kami siap," katanya dalam pidato yang ditujukan kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), melansir The Times of Israel 17 April.
Dalam parade Hari Angkatan Bersenjata kali ini, militer Iran memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.
Serangan akhir pekan lalu disebut Teheran sebagai pembelaan diri, terkait serangan terhadap gedung konsulat di Kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah 1 April lalu. Tujuh anggota IRGC tewas, termasuk dua jenderal senior, dalam serangan itu.
Israel mengatakan pihaknya akan membalas, dengan kabinet perangnya bertemu pada Hari Rabu untuk membahas opsi-opsi yang akan diambil.
"Setiap serangan yang dilakukan oleh rezim Zionis (Israel) di wilayah kami akan ditanggapi dengan respons yang keras," tegas Presiden Raisi, dikutip dari Reuters.
🇮🇷 | The President at the Army Day ceremony: After the Al-Aqsa storm, Sadiq's promise collapsed the Zionist regime and proved that the Zionist regime is a cobweb power. pic.twitter.com/ik95j0bxog
— Government of the Islamic Republic of Iran (@Iran_GOV) April 17, 2024
Sementara itu, Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, mengatakan, setiap agresi terhadap kepentingan Iran akan ditanggapi dengan respon yang tegas dan menimbulkan penyesalan.
"Kami siap untuk melawan kemungkinan tindakan jahat, dan apa yang kami tunjukkan di seluruh negeri hari ini adalah sebagian kecil dari kemampuan kami," kata Mayjen Mousavi, dikutip dari IRNA.
Setiap agresi terhadap kepentingan Iran akan ditanggapi dengan respons yang kuat dan menimbulkan penyesalan, dan jika musuh melakukan tindakan agresi, "kami akan merespons dengan senjata yang lebih mematikan," tambahnya.
Angkatan bersenjata Iran selalu siap untuk menjalankan misi dengan cara terbaik, mengingat musuh-musuh yang dimiliki negara itu, katanya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Udara Iran Brigjen Amir Hamid Vahedi mengatakan, pesawat tempurnya, termasuk Sukhoi-24 buatan Rusia, berada dalam "kesiapsiagaan terbaik" untuk melawan serangan Israel.
"Kami memiliki kesiapan penuh di segala bidang, termasuk jangkauan udara dan pembom dan siap menghadapi operasi apa pun," katanya.
Diketahui, serangan langsung terhadap pangkalan Garda Revolusi (IRGC) atau fasilitas penelitian nuklir di Iran adalah salah satu opsi yang bisa dilakukan Israel untuk membalas. Target di luar Iran juga mungkin terjadi.