Bagikan:

JAKARTA - UN Women dalam laporan yang diterbitkan pada Hari Selasa menyebutkan, lebih dari 10.000 perempuan tewas akibat konflik terbaru Hamas-Israel di Jalur Gaza, Palestina yang pecah Oktober lalu.

"Enam bulan setelah perang, 10.000 wanita Palestina di Gaza telah terbunuh, di antaranya sekitar 6.000 ibu, dan menyebabkan 19.000 anak menjadi yatim piatu," kata laporan tersebut, dilansir dari CNN 17 April.

Laporan tersebut juga mengatakan, lebih dari 1 juta perempuan dan anak perempuan Palestina di Jalur Gaza menghadapi "bencana kelaparan," dengan hampir tidak ada akses ke makanan, air minum yang aman, toilet yang berfungsi dengan baik, atau air yang mengalir, sehingga menciptakan risiko yang mengancam jiwa.

"Satu anak terluka atau meninggal setiap 10 menit," ungkap laporan itu.

"Para wanita yang selamat dari pengeboman menderita kelaparan setiap hari, penyakit, dan ketakutan yang terus-menerus. Perang di Gaza tidak diragukan lagi adalah perang terhadap perempuan, yang membayar harga mahal untuk perang yang bukan karena mereka," kata Direktur Regional UN Women di Negara-negara Arab Susanne Mikhail dalam jumpa pers di Jenewa.

Sementara itu, Badan Anak-anak PBB (UNICEF) menyerukan peningkatan evakuasi medis dari Gaza, dan mengatakan kurang dari separuh permohonan berhasil.

"Dengan sedikitnya 70 anak terluka setiap hari, kami perlu meningkatkan jumlah evakuasi medis sehingga anak-anak dapat mengakses layanan kesehatan yang sangat mereka butuhkan," kata Tess Ingram dari UNICEF juga dalam konferensi pers di Jenewa, menggambarkan kasus anak-anak yang ia temui mengalami luka tembak dan amputasi, seperti mengutip Reuters.

"Tubuh mereka yang hancur dan kehidupan mereka yang retak merupakan bukti kebrutalan yang dipaksakan kepada mereka," tandasnya.

Kemarin, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Palestina mengumumkan 46 orang tewas dan 110 lainnya terluka dalam lima serangan Israel selama 24 jam terakhir, dikutip dari Xinhua.

Penambahan itu menjadikan jumlah korban jiwa warga Palestina yang tewas di Gaza telah mencapai 33.843 jiwa dan korban luka-luka mencapai 76.575 orang sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.