Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyoroti tewasnya belasan ribu anak-anak tak berdosa di Jalur Gaza akibat serangan Israel, menegaskan akan membela perjuangan Palestina bahkan ketika Ia ditinggal sendirian, saat perang di wilayah kantong Palestina itu telah memasuki hari ke-195.

"Dengan membunuh lebih dari 14.000 anak tak berdosa di Gaza, Israel telah mengalahkan pemimpin Nazi Adolf Hitler,” kata Presiden Erdogan pada pertemuan parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa di Ankara pada Hari Rabu, dilansir dari Daily Sabah 18 April.

Lebih jauh Presiden Erdogan mengkritik keras Israel dan menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan "pembantaian", sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan di Gaza setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dipimpin oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. terbunuh.

Membandingkan perjuangan Hamas dengan Perang Kemerdekaan Turki 100 tahun yang lalu, Presiden Erdogan mengatakan, "Kami sangat menyadari konsekuensi dari pernyataan ini, tetapi dunia harus mengetahui kebenarannya."

Diberitakan sebelumnya, hampir 14.000 anak-anak terbunuh di Jalur Gaza, saat jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel kini sudah mendekati 34.000 jiwa dalam perang yang sudah memasuki hari ke-195.

Menurut Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Catherine Russell, lebih dari 13.800 anak telah terbunuh di Jalur Gaza sejak konflik terbaru Hamas-Israel pecah.

"Ribuan orang terluka dan ribuan lainnya berada di ambang kelaparan," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di New York, menurut sebuah pernyataan organisasinya, melansir CNN 18 April.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan mengatakan, "satu anak terluka atau meninggal setiap 10 menit" di Gaza. Pernyataan tersebut menambahkan, lebih dari 10.000 wanita telah terbunuh di Gaza sejak perang dimulai, dengan 6.000 di antaranya meninggalkan 19.000 anak yatim piatu.

Spesialis komunikasi UNICEF, Tess Ingram, yang baru-baru ini mengunjungi Gaza mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa pada Hari Selasa, yang membuatnya terkejut adalah jumlah anak-anak yang terluka yang ia lihat.

"Tidak hanya di rumah sakit, tapi juga di jalanan, di tempat penampungan sementara, menjalani kehidupan mereka yang kini telah berubah secara permanen," jelasnya.

Kemarin, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengumumkan pada Hari Rabu, tentara Israel membunuh 56 warga Palestina dan melukai 89 lainnya selama 24 jam terakhir, menjadikan total korban tewas menjadi 33.899 jiwa dan korban luka menjadi 76.664 orang, sejak konflik Hamas-Israel terbaru pecah 7 Oktober 2023, dikutip dari Xinhua.