Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dirinya tidak khawatir terhadap ancaman Israel, tidak ada yang bisa menghentikannya menyuarakan kebenaran.

Ia mengatakan tidak akan terintimidasi oleh ancaman yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz di media sosial, mengecam hal seperti itu.

"Kami adalah anggota dari sebuah bangsa yang lagu kebangsaannya dimulai dengan "Jangan takut...". Pesan-pesan tidak sopan dari para badut di balik keyboard mereka tidak akan membuat kami gentar," ujarnya dalam sebuah pidato di hadapan para anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) yang berkuasa pada Hari Selasa, dilansir dari Daily Sabah 30 Juli.

Lebih lanjut Presiden Erdogan mengatakan, tidak peduli seberapa buruknya Israel, mereka tidak akan dapat menghentikannya untuk meneriakkan kebenaran.

"Mereka tidak dapat menghentikan Tayyip Erdogan untuk menyuarakan kebenaran," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Erdogan mengatakan pada Hari Minggu, Turki mungkin akan mengintervensi Israel untuk menghentikan pembunuhan tersebut.

Itu direspons Menlu Katz dengan menyamakan Presiden Erdogan dengan Saddam Hussein dari Irak, mengatakan Presiden Turki harus mengingat apa yang terjadi pada Pemimpin Irak tersebut. Ia juga menyerukan agar Turki dikeluarkan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Turki mengingatkan Katz tentang nasib Adolf Hitler, "seorang pelaku genosida."

"Netanyahu, pelaku genosida lainnya, akan bernasib sama. Mereka yang mencoba menghancurkan warga Palestina akan dimintai pertanggungjawaban seperti halnya Nazi yang melakukan genosida. Kemanusiaan akan berdiri bersama warga Palestina. Anda tidak bisa menghancurkan warga Palestina," kata kementerian itu.

Memperhatikan kebiadaban Israel di Gaza telah mengubah daerah kantong Palestina yang diblokade itu menjadi kamp pemusnahan terbesar di dunia, Presiden Erdogan mengatakan para pemimpin Barat dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan internasional hanya menonton kekejaman selama 300 hari terakhir.

Ia memperingatkan, negara Israel yang tidak taat hukum tidak hanya mengancam Palestina dan Lebanon, tetapi juga umat manusia secara keseluruhan.

"Israel adalah satu-satunya negara di kawasan ini yang berusaha memastikan keamanannya melalui agresi, pembantaian, dan perampasan tanah, bertindak seperti organisasi teroris," kata Presiden Erdogan.