JAKARTA - Presiden Ebrahim Raisi telah memperingatkan "tindakan sekecil apapun yang melawan kepentingan Iran" akan ditanggapi Teheran dengan tanggapan yang "keras, luas dan menyakitkan".
Dalam panggilan telepon dengan Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Presiden Raisi mengatakan serangan Iran terhadap Israel akhir pekan ini adalah tindakan "pertahanan yang sah."
"Seperti yang telah kami umumkan secara resmi, operasi 'Honest Promise' telah berhasil dilaksanakan dengan tujuan untuk menghukum agresor. Sekarang kami dengan tegas menyatakan, tindakan sekecil apapun yang melawan kepentingan Iran pasti akan ditanggapi dengan respon yang keras, luas dan menyakitkan terhadap semua pelakunya," kata Presiden Raisi, melansir CNN 16 April.
'Honest Promise' adalah nama yang diberikan untuk serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan ratusan pesawat tak berawak dan rudal diluncurkan ke Israel selama lima jam, meski hampir seluruhnya dicegat oleh militer Israel dan sekutunya. Israel telah bersumpah untuk merespons dan sedang menimbang opsi-opsi untuk melakukannya.
Dalam panggilan telepon tersebut, Qatar "menekankan perlunya mengurangi segala bentuk eskalasi dan menghindari perluasan konflik di wilayah tersebut," menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita negara Sheikh Tamim.
Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel Letjen Herzi Halevi mengatakan pada Hari Senin, serangan Iran terhadap Israel, yang merupakan pembalasan setelah pengeboman 1 April terhadap kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus, memerlukan tanggapan, dikutip dari Reuters.
BACA JUGA:
Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan kepada TV pemerintah pada Senin malam, serangan balasan Teheran setelah pembalasan Israel akan "hanya dalam hitungan detik karena Iran tidak akan menunggu selama 12 hari lagi untuk merespons".