Bagikan:

JAKARTA – Honda Aircraft Company mengumumkan bahwa pada 2020 HondaJet menjadi pesawat dengan pengiriman terbanyak di kelasnya selama empat tahun berturut-turut. Fakta itu dirilis oleh Honda berdasarkan data yang diberikan oleh General Aviation Manufacturers Association (GAMA) yang menyebut sepanjang tahun lalu perusahaan ini mengirimkan 31 pesawat ke konsumennya secara global.

Presiden dan CEO Honda Aircraft Company Michimasa Fujino mengatakan meskipun pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan dalam pengiriman jet bisnis secara keseluruhan namun pihaknya telah melihat ada peralihan ke moda transportasi yang lebih aman dan berkelanjutan.

“Pengiriman HondaJet secara cepat ke level sebelum COVID pada akhir tahun menunjukkan bahwa konsumen di seluruh dunia terus memilih kami. HondaJet akan terus berkontribusi dalam pemulihan pasar penerbangan bisnis global,” ujarnya dalam keterangan resmi tengah pekan ini.

Honda Aircraft Company juga menginformasikan bahwa mereka telah memulai layanan sewa pesawat yang membuat pesawat ini semakin mudah diakses oleh para penjelajah di Jepang.

Pada 2020, Honda Aircraft Company memperluas jejak globalnya dengan sertifikasi tipe di Pakistan dan Rusia. Jejak penjualan tersebut memperluas jaringan yang kini telah ada, yaitu Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, Asia Tenggara, Cina, Timur Tengah, dan India.

Sebagai informasi,  armada HondaJet yang telah dioperasikan hingga saat ini berjumlah 170 pesawat di seluruh dunia dengan lebih dari 68.000 jam terbang.

Honda sendiri mengklaim bahwa pesawatnya adalah pesawat tercepat, terjauh, dan terbang tertinggi di kelasnya.

“HondaJet Elite menggabungkan banyak inovasi teknologi Honda Aircraft, termasuk konfigurasi Over-The-Wing Engine Mount (OTWEM) yang unik, hidung dan sayap Natural Laminar Flow (NLF), dan badan pesawat komposit. Pesawat ini juga didukung oleh GE Honda Aero Engines HF120,” ujarnya.

“HondaJet Elite lebih hemat bahan bakar dan mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca dibandingkan semua jet bisnis bermesin ganda berukuran serupa.” tutup Michimasa Fujino.