Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menyambut baik penawaran kerjasama di bidang kendaraan listrik dan agrikultur dengan Pemerintah Kota Chongqing, China. kerjasama bertujuan agar investasi dari daerah tersebut lebih cepat mengalir ke Indonesia.

Hal ini diungkapkan dalam pertemuannya dengan delegasi dari Pemerintah Kota Chongqing, China di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu 11 Oktober. Terutama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan digitalisasi yang menjadi fokus utama pembangunan di Indonesia saat ini.

Moeldoko mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah saat ini dipusatkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), sehingga transfer pengetahuan mengenai teknologi dengan negara sahabat akan mendukung pemanfaatan generasi muda menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Populasi Indonesia dan Cina sama-sama besar di kawasan Asia ini, Cina punya teknologi juga bagus, ini bisa jadi momentum yang baik untuk bisa tukar teknologi dengan indonesia,” ujar Moeldoko.

Terkait digitalisasi, Moeldoko menyebutkan adanya akselerasi dalam pelayanan publik yang dilakukan dengan pemanfaatan digitalisasi.

“Di Indonesia, kita sebutnya Mal Pelayanan Publik, kita optimis ini kedepannya kualitas public service kita semakin bagus,” ungkapnya.

Selain itu, kendaraan listrik, baik itu mobil maupun motor listrik menjadi isu yang berkembang di Indonesia. Hal ini menurut Moeldoko sejalan dengan pengembangan teknologi yang telah dilakukan di Kota Chongqing.

Dimana kota yang terletak di wilayah Barat China ini memiliki kekuatan pada teknologi tinggi dan industri berat, termasuk di dalamnya pengembangan mobil listrik, mobil pintar, serta produksi handphone.

“Di Indonesia regulasi mengenai investasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik sudah ada, jika sesuai dengan kesepakatan tentu kita terbuka kerjasama dengan negara-negara sahabat, termasuk China,” kata Moeldoko.

Pada kesempatan tersebut, pihak Pemerintah Kota Chongqing juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk membuka kantor perwakilan di Kota Chongqing. Hal ini bertujuan agar investasi dari daerah tersebut lebih cepat mengalir ke Indonesia.