Berkunjung ke China, Menperin akan Sambangi Pabrik Kendaraan Listrik BYD
BYD Dolphin salah satu sedan listrik murah dan canggih dari BYD. (Dok. BYD Auto)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam kunjungannya ke China, Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, akan mengunjungi pabrik industri otomotif BYD dan Huawei Bantian Base.

Kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan bagian dari acara China-ASEAN Forum, di mana para menteri negara-negara ASEAN berkumpul di Shenzen, China, untuk memperkuat kerjasama industri.

Dalam upaya mempercepat pengembangan kendaraan listrik, Indonesia membuka peluang kerjasama dengan berbagai negara guna menjadi garda terdepan dalam industri tersebut.

"Visi ini sejalan dengan upaya mewujudkan ASEAN yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui keterlibatan aktif sektor swasta dan kerjasama yang terkoordinasi di kawasan," kata Agus dalam keterangan resminya pada Senin, 3 Juli.

Setelah itu, Menperin juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Jin Zhuanglong, guna membahas peningkatan kerjasama antara Indonesia dan China dalam bidang industri.

"Dalam pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi RRT, kami akan membahas kemungkinan kerja sama di bidang pengembangan kendaraan listrik (EV), energi terbarukan untuk industri hijau, kawasan industri, dan perjanjian ASEAN-China Free Trade Area," ujar Agus.

Kunjungan Menperin ke pabrik otomotif BYD di China semakin memperkuat kabar bahwa pabrikan otomotif terkemuka asal China tersebut akan merambah ke industri otomotif Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, melaporkan kepada Presiden RI, Joko Widodo, mengenai minat salah satu pabrikan kendaraan listrik terkemuka yang siap berinvestasi di Indonesia.

Luhut menyebut bahwa pabrikan tersebut berencana menginvestasikan dana sebesar 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp19,5 triliun untuk memasarkan kendaraan listrik di Indonesia. Meskipun mereknya tidak disebutkan, kemungkinan besar perusahaan tersebut adalah BYD.

Informasi ini semakin diperkuat saat BYD menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memasuki pasar Indonesia yang diresmikan oleh Luhut pada bulan Mei lalu.

Meskipun demikian, kesepakatan tersebut belum menjelaskan secara rinci mengenai langkah masuk dan komitmen investasi yang akan dilakukan.

BYD Auto merupakan salah satu perusahaan kendaraan yang sedang naik daun dalam penjualan global kendaraan listrik. Selain menghadirkan kendaraan listrik dengan teknologi terdepan, mereka juga menjual produk dengan harga terjangkau.

Hal ini terbukti dengan peningkatan penjualan mereka dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, BYD mencatat penjualan global sebesar 1,85 juta unit, melonjak tajam dari angka 593.745 unit pada tahun 2021.