JAKARTA - Pemerintah Turki mengumumkan pada Hari Rabu, semua fasilitas militan Kurdi di Suriah dan Irak adalah target militer yang sah, setelah diketahui dua pelaku bom bunuh diri di depan gedung-gedung pemerintah di Ankara pada akhir pekan berasal dari Suriah.
Militer Turki melakukan serangan udara di Irak utara dan melancarkan beberapa penggerebekan di seluruh negeri minggu ini, sebagai tanggapan atas serangan tersebut, menahan puluhan orang yang diduga memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Menteri Luar Negeri Hakan Fidan mengatakan, para penyerang telah memasuki Turki melalui Suriah dan menerima pelatihan di sana, menambahkan bahwa respons Turki akan "sangat tepat".
"Semua infrastruktur, suprastruktur dan fasilitas energi milik PKK dan YPG, terutama di Irak dan Suriah, mulai sekarang menjadi target sah pasukan keamanan, angkatan bersenjata dan unit intelijen kami," katanya, dilansir dari Reuters 5 Oktober.
Turki sendiri telah melakukan beberapa serangan lintas batas ke Suriah utara dalam beberapa tahun terakhir, dengan sasaran milisi YPG yang dianggap berafiliasi dengan PKK yang kini bermarkas di Irak utara.
Sementara, YPG merupakan ujung tombak sekutu utama koalisi pimpinan AS melawan ISIS. Dukungan Amerika Serikat dan sekutu lainnya, termasuk Prancis, terhadap YPG telah memperburuk hubungan dengan Ankara.
"Saya merekomendasikan agar pihak ketiga menjauhi fasilitas dan orang-orang yang tergabung dalam PKK dan YPG," tegas Fidan merujuk pada pasukan Amerika, Rusia dan Perancis di wilayah tersebut.
BACA JUGA:
Terpisah, Haberturk dan media Turki lainnya melaporkan Menteri Pertahanan Irak Thabet al-Abbasi akan mengunjungi Ankara pada Hari Kamis untuk bertemu dengan timpalannya dari Turki Yasar Guler, setelah Irak mengecam serangan udara Ankara minggu ini.