Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden khawatir, kekacauan yang terjadi di Kongres akan mengganggu pemberian bantuan untuk Ukraina, mengatakan ia akan segera berpidato pentingnya membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

Pertikaian Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS telah memperumit negosiasi anggaran, mendorong Presiden Biden untuk beralih dari keyakinan bahwa kesepakatan akan dibuat mengenai bantuan Ukraina, menjadi kekhawatiran mengenai pendanaan prioritas utama kebijakan luar negerinya.

Ketika ditanya apakah dia khawatir Amerika Serikat tidak akan dapat memberikan bantuan yang dijanjikan kepada Ukraina karena kekacauan di Capitol Hill, Presiden Biden mengatakan: "Ini memang membuat saya khawatir. Tapi saya tahu ada mayoritas dari mereka yang khawatir," melansir Reuters 5 Oktober.

Diketahui, baik anggota DPR maupun Senat Negeri Paman Sam dari Partai Republik dan Partai Demokrat, mengatakan mereka mendukung pendanaan Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Biden meminta Kongres pada Bulan Juli untuk menyetujui tambahan dana sebesar 24 miliar dolar AS terkait dengan Ukraina, yang diharapkan oleh para pendukung Ukraina – baik di Partai Republik dan Demokrat – dapat menjadi undang-undang sebagai bagian dari rancangan undang-undang pengeluaran.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan pada Hari Selasa, cadangan pendanaan untuk Ukraina yang dimiliki saat ini cukup untuk dua bulan.

Namun, di hadapan para pemimpin negara sekutu, Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Presiden Biden memastikan dukungan untuk Ukraina akan terus berlangsung.

"Pesan presiden adalah, AS dapat terus diandalkan dalam masalah ini di masa depan,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz kepada wartawan di Berlin.

Presiden Biden tidak mengungkapkan kapan ia akan menyampaikan pidatonya mengenai topik tersebut, dengan Gedung Putih mengatakan belum ada jadwal terkait dengan pidato itu.

"Saya akan berargumentasi bahwa keberhasilan Ukraina adalah kepentingan Amerika Serikat dan kepentingan kita semua," tandasnya.

Selain itu, Presiden Biden menyarankan adanya sumber alternatif untuk dana bagi Ukraina, tetapi tidak menjelaskan apa maksudnya. Gedung Putih menolak mengomentari ini.