Pejabat Turki Sebut Persiapan Sudah Selesai, Serangan Darat ke Suriah Dapat Segera Dimulai
Ilustrasi militer Amerika Serikat dan Turki di Suriah. (Wikimedia Commons/Staff Sgt. Andrew Goedl)

Bagikan:

JAKARTA - Tentara Turki hanya perlu beberapa hari untuk siap melakukan serangan darat ke Suriah utara dan keputusan semacam itu mungkin diambil pada rapat kabinet pada Hari Senin, kata pejabat Turki, ketika pasukan Ankara membombardir milisi Kurdi di seberang perbatasan.

Howitzer yang ditembakkan setiap hari dari Turki telah menyerang target YPG Kurdi selama seminggu, sementara pesawat tempur telah melakukan serangan udara.

Eskalasi terjadi setelah serangan bom mematikan di Istanbul dua minggu lalu yang dituding Ankara dilakukan oleh milisi YPG.

Sementara, YPG membantah terlibat dalam pengeboman itu dan terkadang menanggapi serangan lintas batas dengan penembakan mortir.

"Angkatan Bersenjata Turki hanya perlu beberapa hari untuk siap sepenuhnya," kata seorang pejabat senior, menambahkan bahwa pejuang pemberontak Suriah yang bersekutu dengan Turki siap untuk operasi semacam itu, hanya beberapa hari setelah pengeboman Istanbul, melansir Reuters 28 November.

"Tidak akan lama lagi operasi akan dimulai. Itu hanya bergantung pada presiden yang memberikan perintah," sambungnya.

Turki sebelumnya telah melancarkan serangan militer di Suriah terhadap YPG, menganggapnya sebagai sayap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa ditetapkan sebagai kelompok teroris.

PKK juga membantah melakukan serangan Istanbul, di mana enam orang tewas di jalan pejalan kaki yang ramai.

Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan meluncurkan operasi darat ketika nyaman untuk mengamankan perbatasan selatannya. Dia akan memimpin rapat kabinet pada pukul 15:30 waktu setempat.

"Semua persiapan sudah selesai. Sekarang keputusan politik," kata pejabat Turki lainnya kepada Reuters, juga meminta namanya dirahasiakan sebelum pertemuan.

Presiden Erdogan mengatakan pada Bulan Mei, Turki akan segera melancarkan operasi militer melawan YPG di Suriah, tetapi operasi semacam itu tidak terwujud pada saat itu.

Pejabat Turki pertama mengatakan operasi darat, yang menargetkan wilayah Manbij, Kobani dan Tel Rifat, tidak dapat dihindari untuk menghubungkan wilayah yang berada di bawah kendali Turki dan sekutu Suriahnya dengan serangan sejak 2016.

Ankara telah melakukan kontak dengan Moskow dan Washington tentang kegiatan militernya, tambah orang itu.

Sementara, Amerika Serikat telah mengatakan sekutu NATO Turki, mereka memiliki kekhawatiran serius bahwa eskalasi akan mempengaruhi tujuan memerangi militan ISIS di Suriah.

Sedangkan Rusia meminta Turki untuk menahan diri dari serangan darat skala penuh. Mereka telah mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang 11 tahun negara itu, sementara Ankara mendukung pemberontak yang berjuang untuk menggulingkannya.