JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Israel sedang mempersiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan baru ke Ukraina di tengah operasi militer khusus Rusia yang sedang berlangsung, termasuk generator, saat serangan Rusia gencar menargetkan infrastruktur energi Kyiv.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan percakapan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada Hari Kamis, di mana ia menguraikan kebutuhan negara itu akan energi, serta bantuan bantuan luar negeri untuk mengekspor makanan.
The Times of Israel melaporkan pada hari Minggu, Israel akan mengirimkan 20 generator, dengan biaya sekitar 1 juta dolar AS ke Ukraina melalui Eropa.
Selain itu, MASHAV, program kerja sama pembangunan internasional resmi Israel, berencana untuk mengirim obat-obatan dan peralatan medis senilai sekitar 1 juta dolar AS ke Ukraina dalam waktu dekat, sambung surat kabar itu, melansir Sputnik News 28 November.
Terpisah, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Kyiv telah mencapai kesepakatan dengan 12 negara, termasuk Israel, tentang pengiriman peralatan energi ke Ukraina.
Sejak Oktober, Rusia telah mengakui menargetkan jaringan energi sipil Ukraina jauh dari garis depan, karena serangan balasan Ukraina telah merebut kembali wilayah dari penjajah Rusia di timur dan selatan.
Moskow mengatakan, tujuan serangan misilnya adalah melemahkan kemampuan Ukraina untuk berperang dan mendorongnya untuk bernegosiasi.
Adapun Kyiv mengatakan serangan terhadap infrastruktur merupakan kejahatan perang, yang sengaja dimaksudkan untuk merugikan warga sipil dan melanggar kehendak nasional.
BACA JUGA:
Presiden Zelensky mengimbau masyarakat untuk menghemat listrik, terutama di daerah yang terkena dampak paling parah seperti Kyiv, Vinnytsia di barat daya, Sumy di utara dan Odesa di Laut Hitam.
"Sekitar 10 juta orang tanpa listrik. Pihak berwenang di beberapa tempat memerintahkan pemadaman darurat paksa," kata Presiden Zelensky, mengutip Reuters.
"Tidak peduli apa yang diinginkan teroris, tidak peduli apa yang mereka coba capai, kita harus melewati musim dingin ini dan menjadi lebih kuat di musim semi daripada kita sekarang, bahkan lebih siap untuk pembebasan seluruh wilayah kita daripada sekarang," sebut Presiden Zelensky.