Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat pada Hari Kamis menembak jatuh pesawat tak berawak bersenjata Turki yang beroperasi di dekat pasukannya di Suriah, kata Pentagon, yang merupakan pertama kalinya Washington menembak jatuh pesawat milik sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan, drone Turki terlihat melakukan serangan udara di Hasakah, Suriah pada Hari Kamis, sekitar 1 km dari pasukan Amerika Serikat.

Beberapa jam kemudian, sebuah pesawat tak berawak Turki mendekat dalam jarak kurang dari setengah kilometer (0,3 mil) dari pasukan AS. Hal itu menyebabkannya dianggap sebagai ancaman dan ditembak jatuh jet tempur F-16.

"Kami tidak memiliki indikasi bahwa Turki sengaja menargetkan pasukan AS," kata Brigjen Ryder kepada wartawan, melansir Reuters 6 Oktober.

Di sisi lain, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki mengatakan drone yang ditembak jatuh itu bukan milik angkatan bersenjata Turki, namun tidak menyebutkan milik siapa.

Sedangkan sumber keamanan di negara itu mengatakan, Badan Intelijen Nasional Turki melakukan serangan di Suriah terhadap sasaran militan Kurdi setelah serangan bom di Ankara akhir pekan lalu.

Hasakah berada di timur laut Suriah dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang sebagian besar merupakan warga Kurdi adalah ujung tombak sekutu utama koalisi pimpinan AS melawan ISIS, yang juga disebut Daesh.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, militernya melancarkan serangan udara pada Kamis malam dan menghancurkan 30 sasaran militan Kurdi di Suriah utara, termasuk sumur minyak, fasilitas penyimpanan dan tempat berlindung dan "menetralisir" banyak militan.

Usai penembakan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Turki, yang menurut Brigjen Ryder "bermanfaat."

Sementara, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan di platform media sosial X, Menteri Pertahanan Yasar Guler telah mengatakan kepada Menhan Austin, "Turki siap untuk berperang bersama dengan AS melawan ISIS."

"Kedua Menteri menekankan pentingnya koordinasi yang erat antara elemen AS dan Turki dalam kegiatan yang dilakukan di kawasan," tambahnya.

Terpisah, Pasukan Kurdi Suriah yang bersekutu dengan AS mengatakan, serangan Turki telah menewaskan delapan orang sejak serangan bom di Ankara oleh militan Kurdi.

Diketahui, dukungan Negeri Paman Sam terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara telah lama menimbulkan ketegangan dengan Turki, yang memandang mereka sebagai sayap Partai Pekerja Kurdistan (PPK) yang dilarang. Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Hari Minggu di Ankara.