JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengecam serangan Rusia sebagai hal disengaja dan brutal, saat sebuah rudal menghantam toko dan kafe di jam makan siang di Kupiansk pada Hari Kamis.
51 orang tewas, enam luka-luka dan tiga lainnya hilang, saat sebuah rudal menghantam kafe dan toko di Desa Hroza, Distrik Kupiansk, Wilayah Kharkiv, menurut polisi setempat kepada televisi nasional.
Berbicara saat menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin Eropa di Spanyol, Presiden Zelensky mengatakan, "teror Rusia harus dihentikan".
"Sekarang kami berbicara dengan para pemimpin Eropa, khususnya, tentang memperkuat pertahanan udara kami, tentang memperkuat tentara kami, tentang memberikan perlindungan kepada negara kami dari teror," katanya dalam sebuah unggahan di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 6 Oktober.
Serangan tersebut adalah yang paling mematikan di wilayah Kharkiv sejak invasi Rusia lebih dari 19 bulan lalu, kata juru bicara pemerintahan militer regional Kharkiv kepada stasiun penyiaran publik Ukraina, Suspilne.
"Serangan rudal yang disengaja terhadap sebuah desa di wilayah Kharkiv terhadap sebuah toko dan kafe biasa. Tentara Rusia tidak mungkin tidak menyadari di mana mereka menyerang. Ini bukan serangan membabi buta," ujar Presiden Zelensky dalam video malam hari.
Serangan ini juga tampaknya menjadi salah satu serangan rudal Rusia dengan jumlah korban tewas warga sipil terbesar sejak awal perang.
"Para teroris sengaja melakukan penyerangan pada jam makan siang, untuk memastikan jumlah korban yang maksimal," ujar Menteri Pertahanan Rustem Umerov.
"Tidak ada sasaran militer di sana. Ini adalah kejahatan keji yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti warga Ukraina," kritiknya.
Terpisah, Rusia tidak segera mengomentari kejadian di Hroza. Moskow sebelumnya selalu membantah sengaja menargetkan warga sipil, namun banyak yang tewas dalam serangan yang melanda daerah pemukiman serta fasilitas energi, pertahanan, pelabuhan, gandum dan fasilitas lainnya.
BACA JUGA:
"Teror Rusia harus dihentikan. Semua orang yang membantu Rusia menghindari sanksi adalah penjahat. Mereka yang terus mendukung Rusia semuanya mendukung kejahatan," tulis Presiden Zelensky di platform X.
"Teroris akan menghadapi pembalasan yang adil dan setimpal," tegasnya.