Bertemu di Roma: Presiden Biden Singgung Rudal S-400, Presiden Erdogan Kritik Soal YPG Suriah
Presiden Joe Biden bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Wikimedia Commons/US Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, permintaannya untuk jet tempur F-16 harus melalui proses di Amerika Serikat. Sementara, Presiden Erdogan mengatakan rekannya 'positif' terhadap penjualan jet tersebut.

Hubungan Ankara dan Washington, dua sekutu di NATO, menegang lantaran sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari perbedaan kebijakan di Suriah, hak asasi manusia, hingga pembelian sistem rudal S-400 Rusia yang menyebabkan Turki disanksi Amerika Serikat.

Presiden Biden dan Presiden Erdogan bertemu di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Roma, Italia. Selain masalah jet tempur, Presiden Biden juga mengangkat masalah hak asasi manusia, kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan.

"Presiden Biden menegaskan kembali kemitraan pertahanan kami dan pentingnya Turki sebagai Sekutu NATO. Tetapi mencatat kekhawatiran AS atas kepemilikan Turki atas sistem rudal S-400 Rusia," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut, melansir Reuters 1 November.

Sementara, Kepresidenan Turki mengatakan kedua pemimpin telah sepakat untuk membentuk mekanisme bersama untuk memperkuat hubungan. Seorang pejabat senior Turki mengatakan, pembicaraan diadakan dalam 'suasana yang sangat positif'.

Berbicara kepada wartawan di Roma, Presiden Erdogan mengatakan dia menegaskan kembali penentangannya terhadap dukungan Amerika Serikat untuk YPG Kurdi Suriah, sekutu Washington dalam memerangi ISIS di Suriah, tetapi dianggap teroris oleh Ankara.

"Tidak diragukan lagi, saya menyampaikan kepadanya (Presiden Biden) kesedihan kami dengan dukungan yang diterima organisasi teroris di Suriah ini dari Amerika Serikat," ujar Presiden Erdogan.

"Saya juga mengatakan kepadanya, bahwa masalah ini adalah langkah yang dapat merusak solidaritas kami," sambungnya.

Ankara sebelumnya telah memesan lebih dari 100 jet F-35, tetapi Washington menghapus Turki dari program tersebut setelah membeli S-400. Turki telah menyebut langkah itu tidak adil dan menuntut penggantian untuk pembayaran 1,4 miliar dolar yang telah mereka bayarkan.

Presiden Erdogan mengatakan, pembayaran harus digunakan untuk membiayai beberapa permintaan Turki untuk membeli 40 F-16 dan hampir 80 peralatan modernisasi, tetapi Washington mengatakan tidak membuat penawaran pembiayaan ke Ankara.

Selain itu, Presiden Erdogan mengatakan dia meminta dukungan Presiden Joe Biden untuk membuat anggota parlemen AS mendukung penjualan tersebut.

"Sementara saya melihat pendekatan positif Tuan Biden tentang masalah ini, aspek lain dari masalah ini adalah Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat," tandasnya.

Pada Hari Sabtu, seorang pejabat pemerintah AS yang berbeda mengatakan, Presiden Biden akan memperingatkan Presiden Erdogan terhadap tindakan 'terjal', dengan krisis harus dihindari setelah pemimpin Turki pekan lalu mengancam akan mengusir 10 utusan asing, termasuk utusan AS, karena mencari pembebasan Kavala, kendati belakangan ancaman ini dicabut.