JAKARTA - Sedikitnya 51 orang tewas akibat sebuah rudal Rusia menghantam kafe dan toko kelontong di desa timur laut Ukraina pada Hari Kamis, kata para pejabat.
Kafe dan toko di Desa Hroza, Distrik Kupiansk, Wilayah Kharkiv tersebut hancur menjadi puing-puing pada sore hari, kata gubernur wilayah Oleh Synehubov, seraya menambahkan banyak warga sipil berada di sana pada saat itu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan, penduduk desa yang dihuni sekitar 330 orang itu sedang mengadakan upacara peringatan di kafe yang diserang, dengan pejabat setempat mengatakan mereka sedang duduk untuk makan.
"Dari setiap keluarga, dari setiap rumah tangga, ada orang yang hadir pada peringatan ini. Ini adalah tragedi yang mengerikan," kata Klymenko kepada televisi Ukraina, melansir Reuters 5 Oktober.
Serangan tersebut adalah yang paling mematikan di wilayah Kharkiv sejak invasi Rusia lebih dari 19 bulan lalu, kata juru bicara pemerintahan militer regional Kharkiv kepada stasiun penyiaran publik Ukraina, Suspilne.
Serangan ini juga tampaknya menjadi salah satu serangan dengan korban tewas warga sipil terbesar di wilayah Ukraina sejak awal perang.
Klymenko mengutip informasi awal yang menurutnya menunjukkan, serangan itu dilakukan dengan rudal balistik Iskander.
Dia mengatakan serangan itu jelas sangat tepat sasaran, sementara dinas keamanan Ukraina telah melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.
"Para teroris sengaja melakukan penyerangan pada jam makan siang, untuk memastikan jumlah korban yang maksimal," ujar Menteri Pertahanan Rustem Umerov.
"Tidak ada sasaran militer di sana. Ini adalah kejahatan keji yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti warga Ukraina," kritiknya.
BACA JUGA:
Terpisah, Rusia tidak segera mengomentari kejadian di Hroza. Moskow sebelumnya selalu membantah sengaja menargetkan warga sipil, namun banyak yang tewas dalam serangan yang melanda daerah pemukiman serta fasilitas energi, pertahanan, pelabuhan, gandum dan fasilitas lainnya.