JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mempersilakan partainya PKB yang sebelumnya lewat Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menyatakan bakal mendisiplinkan dirinya usai penyebutan sosok bakal calon presiden memiliki sepak terjang politisasi agama.
Yaqut mengaku menghormati Jazilul selaku tokoh penting di PKB. Namun, menolak keras jika harus mencabut pernyataannya soal sosok capres dan imbauan agar masyarakat jangan memilih pemimpin berdasarkan tampang dan janji manis saja.
"Pak Jazil ini kan politisi yang hebat, terhormat ya kan, punya jasa besar terhadap partai dan mungkin salah satu pendiri partai, ya saya tahu. Saya sangat hormat sama beliau tapi untuk satu itu untuk mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji, dengan mulut manis, mencabut itu saya tidak mau," ujar Menag Yaqut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Oktober.
Menurut Yaqut, tidak ada yang salah dengan ucapannya yang mengimbau masyarakat harus memilih pemimpin dengan cara-cara yang baik dan rasional bukan hanya tampilan fisik. Begitu pula meminta masyarakat harus mengecek track record calon pemimpin bangsa dan negara.
"Kalau karena itu kemudian didisiplinkan, ya silakan, saya tidak akan mencabut ya, ini untuk bangsa dan negara," tegas Yaqut.
BACA JUGA:
Ketum PP GP Ansor itu pun mempertanyakan pernyataannya terkait politisasi agama. Menurutnya, semua pihak pasti setuju jika agama tidak boleh ditarik-tarik ke politik pada pilpres mendatang.
Yaqut, sebelumnya memang sempat menyinggung soal penggunaan agama menjadi alat politik pada Pilgub DKI 2017 dan pilpres 2019.
"Ya tidak boleh, setuju nggak kalian? Politisasi agama boleh nggak? Saya tanya ini? Nggak boleh kan, jangan. Agama itu harus menjiwai setiap perilaku kehidupan kita termasuk dalam berpolitik, tetapi jangan gunakan agama untuk berpolitik, itu saja," tegas Yaqut.
Dalam kesempatan berbeda, GP Ansor membela Menag Yaqut yang disebut bakal didisiplinkan PKB yang menyinggung soal politisasi agama dalam momen politik jelang Pilpres 2024.
Kadensus 99 PP GP Ansor Nuruzzaman menilai, reaksi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Waketum PKB Jazilul Fawaid terlalu berlebihan.
Sebab menurutnya, Yaqut hanya mengimbau masyarakat agar jangan memilih pemimpin karena tampang dan bicara manis.
"Cak Imin dan Jazil ini politisi baperan. Pernyataan seperti itu memang harus disampaikan Gus Men sebagai Menteri Agama," ujar Nuruzzaman dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Oktober.