Heru Budi Minta Pasar Jaya Peka Masalah Pedagang Tanah Abang
Ilustrasi permasalahan yang terjadi di area Pasar Tanah Abang ketika tahun 2018 saat PKL membanjiri badan Jalan Jati Baru, Tanah Abang. (Antara-Reni Esnir)

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Perumda Pasar Jaya untuk melalukan percepatan penanganan masalah yang dialami pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut Heru, badan usaha milik daerah (BUMD) pengelola pasar tersebut harus peka terhadap keluhan-keluhan para pedagang, khsusunya di Tanah Abang yang kini menjadi perhatian pemerintah pusat.

"Saya suruh percepatan. Pasar Jaya itu harus mengikuti konsep perubahan fakta dan data terkini," kata Heru kepada wartawan, Jumat, 29 September.

Heru telah memanggil jajaran direksi Pasar Jaya beberapa kali. Hari ini, Heru juga memanggil direksi untuk menginstruksikan percepatan penanganan masalah sekaligus antisipasi ketersediaan pangan jelang akhir tahun.

"Saya juga panggil juga terkait dengan sembako dan pangan," ungkap Heru.

Beberapa waktu belakangan, para pedagang Pasar Tanan Abang mengeluhkan soal pendapatan mereka yang menurun. Sepinya pembeli di Tanah Abang, diakui pedagang, terjadi karena maraknya penjual yang menjajakan dagangannya di TikTok Shop.

Salah satu solusinya, menurut Heru, adalah adaptasi digitalisasi pasar. Para pelaku UMKM nanti akan mendapat sosialisasi untuk bertansaksi secara digital dalam menjajakan dagangannya.

"Iya, betul (digitalisasi pasar). Nanti dibahas dengan pasar, UMKM, teman-teman e-commerece, besok," ucap Heru.

Selain itu, Sudah sejak lama Blok G Tanah Abang sepi pembeli. Kios-kios di Blok G di barisan depan bangunan memang masih ditempati pedagang berjualan. Namun, sangat sedikit pembeli yang mendatangi kios-kios ini. Saat masuk ke dalam pasar, ternyata banyak juga kios-kios yang tutup.

Sejumlah lampu di lorong kios-kios bagian dalam Blok G, baik lantai 1, 2, dan 3 dalam keadaan mati. Cat dinding pun banyak yang terkelupas. Namun, masih ada sedikit pedagang yang bertahan di dalam.

Yang lebih memberatkan, pedagang masih harus membayar retribusi pasar yang ditarik oleh Pasar Jaya. Bahkan, Pasar Jaya juga menempelkan surat peringatan untuk pembayaran biaya pengelolaan pasar tersebut pada kios-kios yang telah tutup.

Atas hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono memastikan bahwa Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang kini terbengkalai akan direvitalisasi.

Joko mengungkapkan, rencana revitalisasi yang mandek akibat COVID-19 telah kembali dimatangkan dengan Perumda Pasar Jaya selaku BUMD pengelola pasar.

"Iya, jadi, lah (Blok G Tanah Abang direvitalisasi). Beberapa kali kita sudah diskusi, tinggal kita mematangkan aja," kata Joko kepada wartawan, Rabu, 27 September.