JAKARTA - Lima siswi di SMP Alwathoniyah, Cilincing, Jakarta Utara mengalami perundungan (bully) hingga pemukulan oleh teman-temannya. Akibatnya, korban tidak mau datang ke sekolah, dan menjadi penakut untuk bertemu orang lain.
Informasi menyebut, korban mengalami perundungan oleh teman-teman kelasnya selama satu tahun, sejak dia kelas 7 hingga kelas 8 SMP. Korban diejek memiliki kulit hitam.
“Dibully secara fisik, karena kulitnya hitam dikata-katain gitu kurus hitam. Yang tadinya kekerasan verbal, sampai dilempar botol, dilempari tas,” kata sumber saat ditemui VOI, Jumat, 15 September.
Singkat cerita, korban dan temannya membalas ejekan teman sekelasnya, pada Rabu, 6 September lalu. Balasan korban ke pelaku justru membuat masalah baru.
Berdasarkan video yang diterima VOI, para terduga pelaku menginterograsi korban dan teman-temannya soal perkataannya.
BACA JUGA:
“Di situ terjadi, dipukul, ditendang. ‘Ayo ribut’. Cuma karena korban pendiam, mereka diam aja tuh. Temannya korban, M perutnya dipukul ditonjok. Jadi F (pelaku) datang sama temannya. Eksekutornya F, teman-temannya merekam,” ucap kakak korban.
Korban tidak berani melaporkan peristiwa yang dialaminya ke guru atau kepala sekolah. Dia justru bercerita ke keluarganya. Akibat dari peristiwa korban mengaku mengalami trauma hingga ingin pindah sekolah.
Sementara itu, pihak sekolah saat dikonfirmasi oleh VOI, Jumat 15 September membenarkan adanya kabar tersebut. Salah satu staf sekolah yang tak menyebutkan namanya mengatakan bahwa insiden itu sudah selesai dan damai.
“Itu anak-anak saja, sudah selesai kok urusannya.” katanya.