Bagikan:

CIANJUR- Polisi menangkap sejumlah pelajar SMP di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pelaku penganiayaan dan perundungan terhadap puluhan siswa dari sekolah lain yang seorang di antaranya mengalami luka robek di bagian kaki akibat bacokan senjata tajam.

Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalas mengatakan lima orang pelaku ditangkap setelah petugas mendapat identitasnya, seorang di antaranya sudah dewasa dan dua orang terduga pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

"Selang beberapa jam melakukan aksinya lima orang pelaku penindasan terhadap enam orang siswa SMP swasta di Cianjur yang salah seorang diantaranya berusia dewasa diamankan dari sejumlah tempat di Kecamatan Cipanas, Sabtu (17/6/2023)," katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 17 Juni.

Kapolsek Pacet menjelaskan, masih menyelidiki motif penindasan yang dilakukan sejumlah siswa SMP terhadap puluhan siswa lainnya yang dilakukan di perumahan Green Apel Cipanas yang videonya beredar luas di media sosial.

"Dalam video yang beredar sejumlah pelajar SMP menjadi korban kekerasan dan perundungan, korban disuruh bersujud sambil mencium kaki pelaku. Tampak beberapa siswa SMP disuruh seseorang yang merekam video untuk mulai bersujud pada pelajar lain yang ada di depannya," katanya.

Namun saat hendak mencium kaki pelaku terakhir, masing-masing korban mendapat tindak kekerasan di mana pelaku menendang bagian wajah, kepala, hingga badan korban, tidak sampai di situ korban kembali dikumpulkan dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

Informasi dari sejumlah korban yang merupakan siswa SMP Almansyuriah Cianjur, peristiwa tersebut berawal ketika mereka hendak menuju kawasan Puncak-Cipanas, guna merayakan kelulusan menggunakan truk terbuka, di tengah perjalanan dihentikan siswa dari sekolah lain.

Mendapati hal tersebut, sebagian besar melarikan diri karena melihat beberapa orang membawa senjata tajam, seorang di antaranya mengalami luka robek akibat bacokan senjata tajam dari pelajar yang melakukan penghadangan.

"Saya dan belasan pelajar lain berhasil melarikan diri, meski satu orang dari kami terkena bacokan. Sedangkan enam orang teman kami dikepung dan menjadi korban penyiksaan di komplek perumahan oleh pelajar dari SMP Cipanas," kata seorang siswa SMP yang jadi korban, Ahmad.