Sisiwi Korban Perundungan di Cilincing Minta Pemulihan Trauma, Pihak Sekolah Justru Peduli dengan Mental Pelaku
Tangkap layar video korban menjelaskan kronologis perundungan yang dialami bersama teman-temannya.

Bagikan:

JAKARTA - Keluarga korban mengaku telah diancam pihak sekolah MTs Alwathoniyah, Cilincing, Jakarta Utara karena video perundungan yang diduga dilakukan murid sekolahnya tersebar di media sosial. Menurut mereka dapat mencoreng nama baik sekolah.

“(Bukannya) diberi pendampingan, ini enggak. Malahan dapat ancaman dari kepala sekolah soal UU ITE,” kata narasumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada VOI, Senin, 18 September.

“Malah lucunya, sekolah ini memikirkan mental pelaku, terus mereka nyalahin saya. Ngapain diviralin, bikin mental pelaku down. Ngapain lapor lapor KPAI, bikin pelaku down aja,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan kondisi korban pascakejadian perundungan itu, justru merasa ketakutan untuk bersekolah. Bahkan, dia tidak berani untuk bertemu orang lain.

“Makin parah, jadi tidak mau sekolah. Sejak kejadian kemarin. Terus aku tanya kenapa suruh damai mau, ‘habis aku disuruh damai dan pelukan sama pelaku,” ucapnya.

“Padahal korban tidak mau. ‘Ya habis gimana, namanya disuruh sama bu guru’. Terus dia maksa untuk pindah sekolah. Aku engga mau sekolah di situ,” sambungnya.

Pihak Mts Alwathoniyah saat dihubungi mengatakan bila kasus itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.

“itu sudah, anak-anak saja. Sudah selesai kok urusannya. Sudah pada masuk,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, lima orang bocah perempuan yang bersekolah di SMP Alwathoniyah, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami perundungan (bully) hingga pemukulan oleh teman-temannya. Akibat perundungan itu, korban mengalami trauma berat hingga tak ingin sekolah.

Diketahui korban bersekolah di SMP Alwathoniyah. Sedangkan terduga pelaku menempuh pendidikan di MTs Alwathoniyah, Cilincing, Jakarta Utara.