JAKARTA - Seorang siswi berprestasi menjadi korban perundungan di salah satu Madrasah kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober.
Korban Zaskia Zulaika, siswi kelas 11 itu mengalami trauma psikis atas perundungan yang dilakukan oleh teman - temannya di sekolah.
Bahkan dampak dari perundungan itu, Zaskia terpaksa tidak masuk sekolah karena mengalami trauma.
Padahal, siswi tersebut merupakan pelajar berprestasi yang pernah menjuarai pertandingan Badminton se-Jakarta Pusat dengan mendapatkan juara 2.
"Juara 2 badminton tahun 2023 di Jakarta Pusat. Sudah dua bulan saya tidak sekolah dari akhir Agustus sampai sekarang," kata korban kepada wartawan, Kamis, 10 Oktober.
Korban mengatakan, orangtuanya sudah pernah meminta surat pindah ke sekolah namun tidak mendapatkan respon baik dari pihak sekolah.
"Orang tua minta surat pindah ke sekolah tapi pihak sekolah tidak memberikan dan bahkan saya dianggap saya sudah keluar sekolah," sesalnya.
Korban mengaku kerap mendapatkan perundungan dari sejumlah temannya di sekolah tersebut. Misalnya seperti disuruh manjat untuk dekorasi dibawah paksaan oleh teman - temannya. Bahkan, korban sempat mendapat ancaman akan ditampar.
"Ancaman di sekolah sudah sering, di whatsapp hanya sekali. Perundungan juga pernah terjadi saat menentukan tempat duduk. Mereka teriak - teriak ke saya, habis itu saya dijauhi dan sering didiami," ujarnya.
Atas perundungan itu, Zaskia merasa tidak nyaman untuk belajar lagi dan alami trauma berada di sekolah tersebut.
"Kepala sekolah justru menganggap masalah saya ini adalah sepele. Menurut saya ini bukan masalah sepele dan saya tidak mau balik ke sekolah lagi. Saya pernah juara 2 badminton tahun 2023 di Jakarta Pusat," katanya.
Sementara Ita, orangtua korban berharap agar kasus perundungan tersebut cepat terselesaikan. Salah satu langkah awal dengan memindahkan sekolah putrinya tersebut.
"Harapan saya pihak sekolah mengeluarkan surat pindah. Kasihan ini anak saya jadi tidak sekolah," tambahnya.