Bagikan:

JAKARTA - Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat mengecam keputusan Washington guna amunisi uranium yang sudah tidak layak pakai ke Ukraina sebagai tindakan yang tidak manusiawi.

"Keputusan Pemerintah AS untuk mengirim amunisi uranium ke Kyiv adalah tanda yang jelas dari ketidakmanusiawian," tulis Kedutaan Besar Rusia, seperti melansir TASS 7 September.

"Jelas sekali, Washington, yang terobsesi dengan ide untuk memberikan 'kekalahan strategis' pada Rusia, siap bertempur tidak hanya sampai ke Ukraina terakhir, tetapi juga untuk mengakhiri generasi masa depan," lanjut kedutaan.

Sebelumnya, Pentagon pada Hari Rabu mengatakan, Washington akan memberikan Ukraina paket bantuan militer senilai 175 juta dolar AS.

Paket tersebut dikatakan meliputi peralatan pertahanan udara, amunisi artileri, senjata anti-tank, termasuk amunisi uranium untuk tank-tank Abrams milik Negeri Paman Sam.

"AS dengan sengaja mentransfer senjata dengan efek yang tidak pandang bulu. Mereka sepenuhnya menyadari konsekuensinya: ledakan amunisi semacam itu menghasilkan pembentukan awan radioaktif yang bergerak. Partikel-partikel kecil uranium mengendap di saluran pernapasan, paru-paru, kerongkongan, terakumulasi di ginjal dan hati, menyebabkan kanker dan mengakibatkan terhambatnya seluruh fungsi organisme. Cukup tepat untuk melihat jejak uranium Amerika di Irak dan Balkan, di mana ribuan warga sipil menderita kanker," papar kedutaan.

"Dengan memasok pihak berwenang Ukraina dengan peluru-peluru ini, Amerika Serikat terlibat dalam penipuan diri sendiri, menolak untuk menerima kegagalan dari apa yang disebut sebagai serangan balik angkatan bersenjata Ukraina. Jalannya operasi militer khusus tidak akan berubah, Angkatan Bersenjata Rusia akan terus menggiling persenjataan yang dikirim ke rezim Zelensky secara metodis," tegas pernyataan itu.

"Pemerintah AS, pada gilirannya, mengungkapkan warna aslinya: mereka sangat tidak peduli pada masa kini Ukraina dan masa depan republik ini serta negara-negara tetangganya di Eropa," tutup pernyataan tersebut.