JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan ASEAN dan PBB memiliki pilihan yang jelas untuk terus menyuarakan penghormatan terhadap hukum internasional, mengatakan kerja kedua pihak sering terkendala kondisi geopolitik, saat membuka KTT ke-13 ASEAN-PBB bersama Sekjen PBB Antonio Guterres, Hari Kamis.
Menyebut kesamaan pembukaan Piagam ASEAN dan PBB yang menjadikan rakyat sebagai prioritas, Presiden Jokowi mengatakan rakyat justru menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari tantangan dunia yang semakin kompleks, perang dan konflik, krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan dan bencana alam yang terjadi saat ini.
Untuk menanganinya, lanjut Presiden Jokowi, dibutuhkan aksi bersama yang terkoordinasi, baik di tingkat global yang dijalankan oleh PBB, maupun di tingkat kawasan Indo-Pasifik yang dijalankan oleh ASEAN.
"Namun harus kita katakan dengan jujur, efektivitas kerja ASEAN dan PBB seringkali terkendala dinamika geopolitik yang pada akhirnya mengakibatkan lunturnya spirit kerja sama, pudarnya semangat multilateralisme, dan digantikan dengan rule by the strong," ujar Presiden Jokowi, Kamis 7 September.
Dikatakannya, ASEAN dan PBB punya pilihan yang jelas untuk terus konsisten menyuarakan penghormatan terhadap hukum internasional, sebagai landasan interaksi antar bangsa dan paradigma kolaborasi yang inklusif.
"Mari bersama kita usung agenda pembangunan yang lebih adil bagi negara berkembang, termasuk hak untuk maju dan untuk sejahtera," seru Presiden Jokowi.
"Reformasi tata kelola global harus kita gelorakan, agar tetap fit for purpose and fit for its time. Mari perkuat kerja sama antara ASEAN dan PBB demi kebaikan rakyat di dunia," ajak Presiden Jokowi.
Sementara itu, Sekjen PBB memuji kemitraan PBB-ASEAN sebagai hal yang sangat penting, mengapresiasi peran ASEAN dalam menjaga persatuan .
"Kemitraan komprehensif ASEAN-PBB lebih penting dari apapun juga. ASEAN memainkan peran yang sangat penting," ujar Sekjen PBB Antonio Guterres.
اقرأ أيضا:
Sebelumnya, Sekjen PBB dalam keterangannya juga memuji ASEAN dan negara-negara anggota ASEAN atas peran penting dalam membangun jembatan pemahaman.
"ASEAN telah menjadi faktor penting bagi persatuan di dunia yang terpecah belah. Dan kita membutuhkan hal ini lebih dari sebelumnya, di dunia yang semakin multipolar dan membutuhkan institusi multilateral yang kuat untuk mengikutinya berdasarkan kesetaraan, solidaritas dan universalitas," kata Sekjen PBB.