JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak India untuk menjadikan lautan sebagai arena kerja sama, bukan konfrontasi, dengan menjaga kestabilan dan kedamaian agar mampu menjadi epicentrum of growth, saat membuka KTT ASEAN-India bersama Perdana Menteri Narendra Modi, Hari Kamis.
Presiden Jokowi mengatakan, kerja sama ASEAN dan India selama ini telah memberi manfaat nyata bagi rakyat. Namun, kolaborasi ini dinilai masih perlu terus dioptimalkan.
"Apalagi melihat potensi besar Samudra Hindia yang menghubungkan 33 negara dengan 2,9 miliar jiwa dan 1/5 GDP dunia di tahun 2025," kata Presiden Jokowi, Kamis 7 September.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan, potensi kerja sama tersebut bisa didorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan
Selain itu, lanjutnya, kejahatan maritim juga harus ditanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal, unregulated, unreported (IUU) fishing.
"Kita harus mampu menjadikan lautan sebagai sea of cooperation bukan sea of confrontation yang harus terus dijaga stabilitasnya, dijaga kedamaiannya dengan menghormati hukum internasional, mendorong habit of cooperation dan membangun arsitektur kawasan yang inklusif," urai Presiden Jokowi.
BACA JUGA:
"Ini adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjadi epicentrum of growth," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PM Modi yang berkenan hadir dalam KTT ke-43 ASEAN, di tengah persiapan gelaran KTT G20 di India pekan ini.