Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi dukungan seluruh anggota dan negara mitra terhadap Keketuaan Indonesia, mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kerja sama guna menjadikan ASEAN damai dan makmur, serta dunia yang lebih baik.

Presiden Jokowi mengatakan, selama tiga hari digelar, KTT ke-43 ASEAN menggelar 12 pertemuan yang menghasilkan 90 outcome document dan kesepakatan konkret dengan mitra.

"Saya menangkap optimisme dan energi positif dari seluruh yang hadir. Ini menguatkan harapan, semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan sejahtera," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya saat menutup gelaran KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis 7 September.

"Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusifitas," seru Presiden Jokowi.

Menurutnya, ini adalah fondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia.

"Inilah esensi yang dibangun keketuaan Indonesia, menjadikan ASEAN Matters sebagai Epicenturm of Growth," sebutnya.

Tapi, lanjut Presiden Jokowi, tugas belum. Dikatakannya, pekerjaan besar ASEAN tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja.

"Kita akan terus menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global," ujarnya.

"Untuk itu kita harus bahu membahu, menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusifitas menjadi inklusifitas dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan," papar Presiden Jokowi.

"Kita harus menjadi nakhoda di kapal kita sendiri. Dan, ini saatnya, tongkat keketuaan diserahkan ke Laos," kata Presiden Jokowi.

"Mari terus kita perkuat kolaborasi dan kerja sama, untuk ASEAN yang damai dan makmur, serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua," tandas Presiden Jokowi.

Sebagai tanda peralihan keketuaan ASEAN dari Indonesia ke Laos, Presiden Joko Widodo secara simbolis menyerahkan palu keketuaan kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone.