Bagikan:

JAKARTA - Polisi Inggris menangkap seorang pria di luar Istana Buckingham pada Hari Selasa, karena melemparkan apa yang mereka yakini sebagai selongsong peluru senapan dan petugas juga melakukan ledakan terkendali di area tersebut, beberapa hari sebelum upacara penobatan Raja Charles III pada akhir pekan.

Polisi mengatakan, pria tersebut telah mendekati gerbang Istana Buckingham dan melemparkan benda-benda yang dicurigai sebagai selongsong peluru senapan ke dalam halaman istana, sebelum akhirnya ditahan oleh petugas sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

"Pria tersebut telah ditangkap karena dicurigai memiliki senjata ofensif setelah digeledah dan ditemukan sebilah pisau," kata Polisi Metropolitan London dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 3 Mei.

Pernyataan tersebut menerangkan, pihak kepolisian saat ini tidak memperlakukan masalah tersebut sebagai hal yang terkait dengan terorisme.

Sementara itu, pihak Istana Buckingham mengatakan, baik Raja Charless III maupun istrinya, Camilla, tidak berada di istana pada saat kejadian Hari Selasa.

Selain itu dikatakan, para ahli telah melakukan ledakan terkendali sebagai tindakan pencegahan. Penjagaan ketat sempat dilakukan setelah pria tersebut diketahui membawa tas yang mencurigakan, namun belakangan telah dinormalkan kembali.

"Tidak ada laporan mengenai adanya tembakan yang dilepaskan, atau luka-luka pada petugas atau anggota masyarakat," kata Kepala Inspektur Joseph McDonald.

Diketahui, pihak kepolisian dan dinas keamanan sedang mempersiapkan penobatan Raja Charles III pada Hari Sabtu, yang diperkirakan akan dihadiri oleh kerumunan besar orang di jalan-jalan London, dengan para kepala negara dari seluruh dunia menghadiri upacara resmi.

Sebelumnya, seorang pria tak bersenjata ditangkap di halaman Istana Buckingham setelah memanjat tembok pembatas pada tahun 2016.

Sedangkan di tahun 2021, seorang pria ditangkap di Kastil Windsor pada Hari Natal dengan mengenakan topeng dan memegang panah otomatis.