Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar RI untuk Britania Raya merangkap Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional menilai penobatan Raja Charles III menjadi momen penting pemajuan hubungan Indonesia-Inggris, saat ia akan mewakili Pemerintah Indonesia menghadiri penobatan di Westminster Abbey, London akhir pekan ini.

Menerima undangan penobatan Raja Charles III, Duta Besar Desra Percaya mendapat mandat untuk menghadiri acara sakra tersebut, saat Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan gelaran KTT ASEAN pekan depan.

"Acara ini menjadi momentum penting pemajuan hubungan bilateral Indonesia-Inggris, karena Raja Charles III selama ini dikenal sebagai sahabat dekat Indonesia," ujar Duta Besar Desra Percaya dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip VOI 3 Mei.

"Tahun depan kedua negara juga akan merayakan 75 tahun hubungan bilateral. Jadi mungkin lebih sebagai persiapan ke depan, untuk memanfaatkan momentum ini dengan harapan membawa kemitraan kita semakin maju dan berkembang dengan Inggris di bawah kepemimpinan Raja Charles III," urainya.

Lebih lanjut, Dubes Desra mengatakan ia akan mengenakan pakaian nasional saat mengikuti penobatan nanti, sekaligus untuk mempromosikan Indonesia.

"Ini topik yang memang sangat menarik buat banyak orang. Protokol kerajaan mengatur khusus tata cara berbusana, untuk setiap acara yang berbeda. Untuk coronation, para tamu pria disarankan menggunakan morning dress, sebagaimana saya gunakan saat upacara penghormatan (lying on state) almarhumah Ratu Elizabeth II tahun lalu. Namun pakaian nasional juga diperkenankan. Untuk wanita, biasanya dress atau pakaian nasional. Karena kali ini acara bersifat perayaan, mungkin saya akan memilih menggunakan pakaian nasional untuk sekaligus mempromosikan Indonesia," terangnya.

Ditanya mengenai adakah ketentuan khusus terkait jalannya acara bagi tamu undangan, yang diinfokan oleh pihak Istana Buckingham, ia mengatakan ada namun detailnya baru akan disampaikan jelang acara terkait dengan keamanan.

"Pengaturan detil biasanya baru diinfokan menjelang acara demi alasan keamanan. Ada protokol Kerajaan yang menentukan pengaturan posisi atau preseance, bahkan urutan duduk keluarga Kerajaan juga ada formulanya. Ini bagian dari tata krama diplomatik. Informasi rinci baru akan diinfokan mendekati acara," ungkapnya.

"Yang jelas saya membayangkan acaranya akan sangat meriah dan bersejarah karena ini perayaan naik tahta yang pertama sejak Juni 1953 atau sekitar 70 tahun. Acara kenegaraan yang berhubungan dengan keluarga Kerajaan biasanya megah dan ramai pengunjung," tandasnya.

"Sebagai tamu negara tentu kita harus paham betul “the do’s and the dont’s”-nya. Acara coronation juga merupakan hal sakral untuk Kerajaan. Protokol Kerajaan mengatur banyak hal rinci dan ini kita harus patuhi," pungkas Dubes Desra.