Kapendam XIV/Hasanuddin Bantah Aksi Penyerangan Polres Jeneponto Dilakukan TNI
Penyerangan Polres Jeneponto/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Terkait aksi penyerangan sekelompok orang tak dikenal melakukan penyerangan terhadap Mapolres Jeneponto, Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro menyebutkan, bahwa sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku penyerangan tersebut.

"Motifnya masih tahap penyelidikan dan investigasi, termasuk kemungkinan ada kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi dan isu ini," katanya dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Kamis, 27 April, malam.

Kolonel Inf Rio Purwantoro meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat terkait aksi penyerangan itu. Menurutnya, berdasarkan keterangan masyarakat terkait penyerang yang berkendara, masyarakat justru tidak mendengar suara kendaraan dan tidak melihat adanya puluhan kendaraan saat kejadian tersebut di sekitar Polres.

Masyarakat (saksimata) hanya melihat sekelompok orang berlari setelah melakukan pelemparan. Dirinya pun menyayangkan adanya berita-berita yang telah dipublikasikan.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso/ Foto: IST

"Kami sayangkan adanya berita-berita yang telah dipublikasikan dengan memuat berita hanya sesuai dengan bahan keterangan yang berbentuk laporan tanpa adanya konfirmasi dan tidak berimbang," tegasnya.

Kapendam pun menyampaikan bahwa terkait kesalapahaman yang terjadi antara personel Kodam V/Brawijaya dan Kodam XIII/Merdeka dengan personel Polres Jeneponto sebelumnya, Kodam XIV/Hasanuddin akan terus membantu dan mendampingi proses penyelidikan dan investigasi sampai dengan selesai.

Lebih lanjut, Kapendam menjelaskan, pasukan terdekat dari Mapolres Jeneponto yaitu Yonif 726/Tml, berjarak 2-3 jam perjalanan. Saat ini satuan tersebut sedang karantina untuk berangkat penugasan operasi dan tidak ada kegiatan cuti, dan setiap 2 jam sekali pun dilaksanakan apel pengecekan.

Sementara Satuan Teritorial yaitu Kodim 1425/Jeneponto separuh kekuatan melaksanakan dinas cuti, separuh kekuatan ada di tempat. Namun itupun terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat/hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto, serta tidak menggunakan senjata.

"Senjata semua digudangkan. Karenanya sangatlah kecil kemungkinan dilakukan oleh anggota TNI," ujar Kapendam.