Bagikan:

JAKARTA - Ratusan umat Muslim Amerika Serikat kembali menggelar kegiatan berbuka puasa dan Salat Tarawih di kawasan Times Square, New York pada akhir pekan lalu, setelah kegiatan serupa dilakukan tahun lalu.

Acara akhir ini diselenggarakan oleh influencer media sosial Muslim, SQ, berkolaborasi dengan Muslims Giving Back dan Droplets of Mercy.

Dahlia Tarek, yang hadir bersama keluarga dan teman-temannya mengatakan, penting untuk memberikan ruang bagi orang-orang untuk bertanya tentang Islam dalam lingkungan yang terbuka dan ramah.

"Saya pikir, fakta bahwa acara ini diadakan di bagian kota yang paling sibuk adalah hal yang luar biasa," kata Dahlia, melansir The National News 29 Maret.

"Saya harap acara ini terus berlangsung setiap tahun, karena ini sangat bagus dan saya harap populasinya terus bertambah," sambungnya.

Saat matahari terbenam, pembaca Al-Qur'an Faisal Latif dan Faraj Hasan memimpin doa, untuk kemudian orang-orang mulai berbuka puasa dengan makanan gratis yang telah disediakan.

tarawih di times square news york
Salat Tarawih di Times Square New York, AS. (Tangkapan layar YouTube Channel New York Street)

Muslims Giving Back mengatakan, mereka mendistribusikan lebih dari 2.000 makanan yang terdiri dari kurma, air, pizza, dan roti isi gyro, bekerja sama dengan para sponsor makanan. Beberapa ratus orang tetap tinggal dan mengikuti Salat Tarawih.

Sejumlah tokoh Muslim dari berbagai latar belakang di Amerika Serikat, memberikan pidato dalam kegiatan kali ini. Di antaranya, Muhammad Abdul-Aleem (juga dikenal sebagai HoopFinesse), yang merupakan MC acara tersebut, dan blogger Faduma Mohamed, alias speakpure, yang diundang sebagai pembicara tamu.

Dikatakan, tujuan dari acara ini adalah untuk membantu warga non-Muslim New York untuk mengetahui bagaimana Ramadan dirayakan.

"Tentu saja Islamofobia sedang meningkat dan agama kami adalah salah satu agama yang paling disalahpahami di dunia, namun kami adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia," kata SQ.

Ia menambahkan, acara yang diadakan di bawah lampu neon dan iklan-iklan di alun-alun paling terkenal di New York ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul, serta membantu orang lain untuk belajar lebih banyak tentang Islam.

Selama salat, sebuah proyektor menampilkan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan, bersama dengan terjemahan bahasa Inggris.

Sementara itu, Yamina Kezadri dari Muslims Giving Back mengatakan, acara ini merupakan contoh dari "dakwah melalui tindakan". Dakwah adalah tindakan menyebarkan atau mengkhotbahkan Islam.

"Anda tidak hanya mengatakan dakwah atau melakukan dakwah kepada orang-orang dengan menyebarkan pamflet atau memberikan informasi, tetapi juga menunjukkan dan menampilkan diri kita sebagai Muslim dan apa yang kita lakukan untuk komunitas kita," terangnya.

Terpisah, Haeiko Jaspers, yang sedang mengunjungi New York dari Jerman, menemukan acara ini ketika sedang berjalan-jalan di Times Square.

"Saya pikir ini adalah ide yang bagus untuk dilakukan di depan umum dan semua orang memiliki kesempatan untuk mengerti," ujar turis tersebut.

Perwakilan dari Yayasan Jamil untuk Anak-anak dan Remaja menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, menyediakan literatur dan materi pembelajaran, serta membagikan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Inggris dan Spanyol secara gratis.

Pada akhir malam, dua orang bersyahadat dan memeluk Islam setelah mendengarkan pembacaan Al-Qur'an.

"Itu adalah puncak acara," kata SQ.