Konsisten Salat Tarawih di Bulan Ramadan, Kenali Pahala yang Akan Didapat
Ilustrasi (Ron Lach/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Pada waktu ini, umat Muslim berlomba-lomba memperbanyak ibadah, baik sunnah maupun wajib untuk mengumpulkan amal kebaikan. Salah satu ibadah sunnah yang disambut antusias yaitu salat tarawih. Jumlah jamaah di masjid dan mushola lebih penuh dibanding bulan-bulan biasanya. Bisa dikatakan, puasa Ramadan tanpa tarawih rasanya kurang lengkap.

Keutamaan melaksanakan salat tarawih sendiri sangat besar, yaitu mendapat pengampunan dosa, dilansir dari NU Online, Selasa 19 Maret.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ   

Artinya, “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Para ulama sepakat bahwa kata qâma ramadhâna berarti salat tarawih. Secara tegas hadits ini memotivasi umat Muslim agar melaksanakan salat yang boleh dikatakan sebagai ibadah eksklusif di bulan Ramadan. Bahkan pahala yang dijanjikan adalah ampunan dosa-dosa, dengan catatan harus yakin akan keutamaannya dan dijalani dengan penuh keikhlasan. (as-Syarbini, Mughnil Muhtaj, tt; juz 1, h. 459).

Artinya, salat tarawih yang hanya terdapat di bulan Ramadan ini akan menjadi penyuci bagi umat Muslim dari dosa-dosa yang pernah diperbuat. Terkait apakah semua dosa, kecil dan besar, ulama berbeda pendapat. Imam Haramain mengatakan bahwa dosa yang bisa dihapus karena sholat tarawih adalah dosa kecil, sebab dosa besar hanya bisa dilebur dengan jalan taubat.  

Berbeda dengan Imam Ibnul Mundzir yang memaparkan bahwa dosa yang dihapus adalah seluruhnya, baik kecil maupun besar. Sebab, untuk menyebut kata dosa pada redaksi hadits di atas adalah menggunakan lafal “ma” yang dalam diskursus gramatika bahasa Arab (ilmu nahwu) memiliki arti umum. (al-Ramli, Nihayatul Muhtaj, tt: juz 3, hal. 206). 

Namun demikian, keimanan manusia adakalanya naik dan terkadang juga turun. Naik turunnya iman sendiri bisa dideteksi melalui semangat ibadah yang dilakukan seseorang. Semakin seseorang giat beribadah, biasanya semakin naik pula dosis keimanannya. Namun sebaliknya, jika ibadahnya mulai redup, bertanda dosis imannya mengalami penurunan. 

Semoga Ramadan tahun ini diberi kekuatan iman dan imun untuk menjalankan puasa satu bulan penuh dan segala amalan-amalan sunnah di dalamnya termasuk salat tarawih. Salat tarawih memang sunnah, tapi ibadah ini hanya ada sekali setahun.