Tim DVI Persilakan Keluarga Serahkan Data Penumpang Sriwijaya Air SJ-182
Jumpa pers di RS Polri terkait perkembangan. identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mempersilakan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 untuk menyerahkan data pendukung. Hal ini dilakukan agar semakin banyak data pembanding dalam proses identifikasi.

"Boleh (menyerahkan, red). Semakin banyak (data yang diserahkan, red) sangat membantu Tim DVI untuk mengidentifikasi korban," kata Rusdi kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 12 Januari.

Rusdi memaparkan saat ini Tim DVI telah mendapatkan 111 sampel DNA meski begitu, sampel ini ternyata belum mencakup seluruh penumpang yang menaiki pesawat nahas tersebut. Sebab dari ratusan sampel itu, baru berasal dari 45 penumpang.

"Belum (semuanya, red). (Saat ini, red) baru 45 penumpang jadi kurang 17. Jadi satu korban bisa punya dua sampel DNA, jadi jumlahnya cukup banyak," ungkapnya.

"Semakin banyak, semakin baik. Nanti dapat digunakan Tim DVI untuk identifkasi terakhir. Sekarang masih bisa gunakan sidik jari  maupun data-data yang lain," imbuh Rusdi.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020. Kabar hilang kontak pesawat itu pun disusul dengan kepastian jika pesawat itu jatuh di dekat Pulau Laki.

Total, pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. 50 penumpang itu terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.

Saat ini, tim sudah berhasil mengidentifikasi empat penumpang di antaranya adalah Okky Bisma yang merupakan pramugara dan Fadly Satrianto yang merupakan kopilot atau kru ekstra dalam penerbangan tersebut.

Sementara dua orang lainnya adalah penumpang atas nama Asyhabul Yamin dan Khasanah.