JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mempersilakan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 untuk menyerahkan data pendukung. Hal ini dilakukan agar semakin banyak data pembanding dalam proses identifikasi.
"Boleh (menyerahkan, red). Semakin banyak (data yang diserahkan, red) sangat membantu Tim DVI untuk mengidentifikasi korban," kata Rusdi kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 12 Januari.
Rusdi memaparkan saat ini Tim DVI telah mendapatkan 111 sampel DNA meski begitu, sampel ini ternyata belum mencakup seluruh penumpang yang menaiki pesawat nahas tersebut. Sebab dari ratusan sampel itu, baru berasal dari 45 penumpang.
"Belum (semuanya, red). (Saat ini, red) baru 45 penumpang jadi kurang 17. Jadi satu korban bisa punya dua sampel DNA, jadi jumlahnya cukup banyak," ungkapnya.
"Semakin banyak, semakin baik. Nanti dapat digunakan Tim DVI untuk identifkasi terakhir. Sekarang masih bisa gunakan sidik jari maupun data-data yang lain," imbuh Rusdi.
BACA JUGA:
Total, pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. 50 penumpang itu terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.
Saat ini, tim sudah berhasil mengidentifikasi empat penumpang di antaranya adalah Okky Bisma yang merupakan pramugara dan Fadly Satrianto yang merupakan kopilot atau kru ekstra dalam penerbangan tersebut.
Sementara dua orang lainnya adalah penumpang atas nama Asyhabul Yamin dan Khasanah.