Bagikan:

JAKARTA - Tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polri secara keseluruhan telah menerima 111 sampel DNA dari pihak keluarga penumpang pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Sampai pukul 17.00 WIB, sekarang tim sudah menerima sampel DNA sebanyak 111 sampel," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers yang digelar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 12 Januari.

Selain itu, per hari ini RS Polri secara keseluruhan telah menerima 72 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body part dan 11 kantong berisi properti yang ditemukan oleh Tim SAR di lokasi kejadian.

"Kantong jenazah yang diterima sebanyak 72 kantong, kemudian tim juga menerima 11 kantong properti," ujar Rusdi. 

Selanjutnya, setelah menerima kantong jenazah dan properti, Tim DVI bakal segera melakukan proses pencocokan antemortem dan postmortem untuk menvalidasi kebenaran dari identitas korban-korban tersebut.

"Dilakukan tindakan-tindakan disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan identifikasi, verifikasi dan validasi daripada data yang dilaksanakan dengan keakuratan, ketelitian sehingga betul-betul hasil identifikasi dapat dipertanggung jawabkan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020. Kabar hilang kontak pesawat itu pun disusul dengan kepastian jika pesawat itu jatuh di dekat Pulau Laki.

Total, pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. 50 penumpang itu terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.

Saat ini, tim sudah berhasil mengidentifikasi empat penumpang di antaranya adalah Okky Bisma yang merupakan pramugara dan Fadly Satrianto yang merupakan kopilot atau kru ekstra dalam penerbangan tersebut. 

Sementara dua orang lainnya adalah penumpang atas nama Asyhabul Yamin dan Khasanah.