Polri: Sampel DNA Seluruh Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Lengkap
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono (Foto: Humas PolriI

Bagikan:

JAKARTA - Sepekan setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan sampel DNA milik para penumpang untuk melakukan identifikasi sudah lengkap.

"Sampel DNA untuk 62 korban sudah lengkap. Jadi sampel DNA untuk semua korban yang berhasil terkumpul sudah 140," kata Rusdi dalam konferensi pers yang digelar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 15 Januari.

Dengan lengkapnya sampel DNA, Rusdi berharap pihaknya bisa kembali melakukan identifikasi sehingga harapan keluarga penumpang bisa terpenuhi.

"Mudah-mudahan ke depan bisa identifikasi kembali dan tentunya ini menjadi harapan besar keluarga korban agar bisa membawa pulang jenazah," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu Tim DVI telah menjelaskan, sampel DNA bisa didapatkan dari sejumlah barang pribadi milik penumpang seperti sikat gigi maupun baju yang telah digunakan penumpang namun belum dicuci.

Sementara untuk identifikasi penumpang dengan DNA, per hari ini, sudah ada tiga orang yang berhasil dipastikan oleh Tim DVI. Mereka adalah Rahmawati, Putri Wahyuni, dan Dinda Amelia.

Sementara pada Kamis, 14 Januari ada dua penumpang atas nama Pipit Priyono dan Ricko berhasil diidentifikasi dengan DNA. Sehingga totalnya ada lima penumpang yang telah teridentifikasi dengan sampel DNA yang diserahkan oleh keluarga penumpang.

Adapun untuk total penumpang secara keseluruhan yang berhasil teridentifikasi adalah 17 orang. Di mana empat di antaranya yaitu Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko sudah diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020. Selanjutnya, otoritas memberikan kepastian jika pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.